Liputan6.com, Jakarta Sejak dulu, Valentino Rossi dikenal sebagai pembalap yang memiliki banyak ritual sebelum beraksi di lintasan MotoGP. Hal itu juga diakui pembalap Moto2 yang memperkuat tim Marc VDS, Franco Morbidelli.
Rossi selalu melakukan banyak ritual sebelum memulai balapan MotoGP. Salah satunya adalah menonton balapan Moto3 dari pinggir lintasan. Namun, hal itu dilakukan buka untuk menyaksikan performa para pembalap di VR46 Sky Racing Team.
Baca Juga
Ritual itu digunakan untuk menghitung berapa detik waktu transisi yang dibutuhkan dari lampu merah hingga lampu hijau tanda balapan dimulai. Tujuannya adalah agar The Doctor bisa melakukan start yang bagus untuk merebut posisi depan sebelum tikungan.
Ritual lain yang juga menarik perhatian adalah berjongkok di samping motor seperti orang yang sedang berdoa. Hal itu selalu dilakukan pembalap berusia 38 tahun itu sebelum menunggangi motornya.
"Tidak, saya tak punya ritual atau takhayul. Tapi jika Anda menghabiskan banyak waktu dengan Vale, Anda melihat banyak ritual dan sebagainya. Saya hanya membiarkan ia melakukan hal-hal seperti ini, jadi saya tak perlu mengikutinya karena itu terlalu banyak bagi saya," kata Morbidelli, dilansir Speedweek.
Advertisement
Morbidelli sendiri dianggap sebagai pembalap yang bakal menjadi penerus Rossi di MotoGP. Terlebih ia sudah dipastikan ikut serta dalam balapan MotoGP 2018. Pembalap berusia 22 tahun itu pun mengaku tersanjung disebut-sebut sebagai The Next Rossi.
"Saya tersanjung disebut sebagai pewaris Rossi. Namun itu tidak benar, bagi saya Rossi tidak tergantikan. Ia adalah sosok spesial di balap motor. Saya hampir bertemu dengannya setiap hari. Saya selalu merasa bahagia ketika melihat dia. Valentino selalu memberi saran dan berbagi pengalaman agar saya memperbaiki penampilan," ungkap Morbidelli.