Liputan6.com, London - Pembalap muda Indonesia, Sean Gelael, masih terus berjuang mendapatkan setingan mobil yang ideal jelang balapan Formula 2 di Sirkuit Silverstone, Inggris, Sabtu (15/7/2017) dan Minggu (16/7/2017).
Selain itu, pembalap Pertamina Arden yang didukung Jagonya Ayam KFC Indonesia ini juga berharap mendapat strategi tim yang cocok untuk masuk posisi 10 besar dan mendulang poin.
Advertisement
Baca Juga
"Kami berjuang mendapat setingan yang pas sejak datang ke Silverstone. Mudah-mudahan saya mendapatkan balapan yang ideal pada hari Sabtu dan Minggu. Tantangan di sirkuit Silverstone cukup berat. Saya harus fokus dan tidak boleh membuat kesalahan. Saya menyukai sirkuit ini," kata Sean Gelael di Silverstone, Jumat (14/7/2017).
Di sesi latihan bebas, Sean menggeber mobil sebanyak 19 putaran dan membukukan waktu tercepat satu menit 42,224 detik. Torehan waktu itu menempatkan pembalap kelahiran Jakarta 1 November 1996 ini di urutan ke-16.
Sementara itu, rekan setim Sean Gelael, Norman Nato, menorehkan waktu lebih cepat, yakni satu menit 41,337 detik. Pembalap asal Prancis itu menduduki urutan kesembilan. Sedangkan torehan waktu tercepat dicetak pembalap Prema Racing, Charles Leclerc, yakni satu menit 40,695 detik.
Norman Nato menyatakan Sirkuit Silverstone bukan tempat favoritnya. "Bukan berarti saya tidak suka dengan sirkuit ini. Bagi saya, sirkuit ini sama dengan sirkuit lainnya. Saya akan berusaha fokus dan mudah-mudahan mendapat hasil positif," ujarnya.
Saksikan video menarik berikut:
Cuaca dan Pilihan Ban
Balapan di Sirkuit Silverstone memiliki tantangan yang tidak mudah. Selain cuaca tidak menentu, bahkan di hari yang sama, karakteristik sirkuit yang cepat dengan beberapa fast corner memaksa semua tim memikirkan setingan mobil dan pilihan ban yang tepat.
Untuk balapan di Silverstone, hampir semua tim akan memilih ban tipe hard tyre dan soft tyre. "Silverstone sirkuit berkarakter cepat dan ini akan membuat degradasi ban semakin cepat pula. Soft tyre memang lebih ideal untuk sesi kualifikasi. Sementara untuk balapan dibutuhkan kemampuan manajemen ban yang andal dari pembalap," kata Head of Car Racing, Pirelli.
Selain itu, ada beberapa titik high-speed corners, seperti pada tikungan Abbey dan Copse yang sama cepatnya dengan Maggots serta Becketts. Di titik inilah ban bekerja secara maksimal. Ban juga akan tertekan beban vertikal lantaran mobil akan diseting dengan maksimal downforce agar bisa menikung lebih cepat.
Yang menarik jika pada balapan turun hujan. Ini akan menjadi pertarungan strategi tim. Setiap tim akan mendapatkan suplai lima set ban kering dan tiga set ban basah. Lima set ban kering terbagi lagi dengan tiga set jenis ban keras dan dua set ban lunak.
Setiap pembalap bebas memilih jenis ban. Namun, tetap ada ketentuan bahwa mereka harus memakai satu set dari dua jenis ban kering tersebut. Jika hujan, mereka boleh memakai ban basah.
Advertisement