Sukses

F2: Nato Sumbang Poin, Sean Gelael Alami Insiden

Sean Gelael gagal meraih poin dalam balapan Sprint Formula 2 di Sirkuit Silverstone karena mobilnya melintir di putaran terakhir.

Liputan6.com, London - Hasil berbeda didapat dua pembalap tim Pertamina Arden yang didukung Jagonya Ayam KFC Indonesia, yakni Sean Gelael dan Norman Nato, pada balapan Sprint Formula 2 di Sirkuit Silverstone, Inggris, Minggu (16/7/2017) WIB. Sean gagal meraih poin, sedangkan Nato mendapat empat angka setelah menyelesaikan balapan di posisi enam.

Sean Gelael kurang beruntung dalam balapan ini. Mobil pembalap 20 tahun ini melintir pada putaran terakhir. Padahal, ketika itu dia sudah dalam zona poin di posisi delapan besar.

Sayang, momentum Sean mendapatkan poin seperti pada balapan Feature sehari sebelumnya lepas seketika. Sean harus puas finis di urutan 17.

Sementara itu, gelar juara direbut pembalap DAMS, Nicholas Latifi. Sementara posisi podium kedua serta ketiga ditempati dua pembalap tim Russian Times, yakni Luca Giotto dan Artem Markelov.

Sedangkan pimpinan klasemen pembalap, Charles Leclerc, hanya finis di posisi kelima. Pembalap tim Prema Racing ini secara mengejutkan disalip pebalap tim Rapax Sergio Canamasas di tikungan terakhir jelang garis finis.

Saksikan video menarik berikut ini:

2 dari 2 halaman

Jalannya Balapan

Balapan di Sprint Race berlangsung mulus dan tidak banyak insiden. Nato yang start dari posisi ketujuh dan Sean dua tingkat di bawahnya, bisa menyodok satu posisi ke depan setelah pembalap MP Motorsport Jordan King keluar dari lintasan dan tidak bisa melanjutkan balapan.

Pembalap Inggris ini terhempas keluar lintasan setelah adu cepat dengan pembalap DAMS Oliver Rowland. Insiden ini kemudian diinvestigasi penyelenggara balapan dan memutuskan untuk menghukum Rowland penalti lima detik karena menyebabkan King keluar lintasan.

Hukuman ini menyebabkan Rowland kehilangan posisi keempat. Sebab setelah dihukum lima detik, posisinya melorot ke urutan sepuluh.

Pada lap ke-19, pembalap Campos Racing Ralph Boschung mengalami insiden. Mobilnya melintir keluar lintasan saat berupaya menyusul pebalap ART Grand Prix, Alexander Albon. Akibat insiden ini, mobil pengaman terpaksa masuk lintasan. Para pebalap pun dipandu mobil pengaman sampai putaran ke-20 atau satu lap jelang balapan berakhir.

Pada saat restart inilah, mobil Sean tiba-tiba melintir. Ia kehilangan posisi kedelapan dan harus puas finis di urutan 17. Dalam kontak radio, Sean mengatakan setelah pengereman dia buka gas dan tiba-tiba mobil melintir.

Tim Pertamina Arden masih mengevaluasi data. Kondisi ban yang dingin juga diduga menjadi penyebab mobil melintir seketika. Sebaliknya, situasi ini menguntungkan pembalap Rapax Nyck De Vries dan pembalap ART Noboharu Matsushita. Mereka masuk zona poin dan meraih angka.

Yang menarik, penyelenggara balapan juga sempat mengumumkan penyidikan untuk mobil pengaman. Dalam situasi balapan yang tinggal menyisakan satu putaran, biasanya balapan tetap dilanjutkan dan diselesaikan dengan panduan mobil pengaman. Buat pembalap, memang bukan situasi yang gampang karena kondisi ban juga mulai dingin setelah mengurangi kecepatan dengan panduan mobil pengaman.

Â