Sukses

Selain Bonucci, 4 Bintang Ini Tinggalkan Juventus Saat Berjaya

Nilai transfer yang harus dibayar AC Milan untuk Bonucci cukup mahal

Liputan6.com, Jakarta Juventus baru saja kehilangan satu bintangnya di bursa transfer musim panas ini. Pemain yang dimaksud adalah Leonardo Bonucci. Dan, yang mengejutkan, bek andalan I Bianconeri selama enam tahun terakhir itu hengkang ke klub rival, AC Milan.

Selain karena pindah ke AC Milan, kepindahan Bonucci patut disayangkan, karena bek Timnas Italia itu sedang berada dalam masa keemasan. Ketangguhannya terbukti membuat lini belakang Juventus sulit untuk ditembus dan bisa dikatakan sebagai salah satu yang terbaik di dunia.

Maka memang wajar saja, bila nilai transfer yang harus dibayar AC Milan untuk Bonucci cukup mahal, yakni 42 juta euro atau setara Rp 638 miliar. Milan cukup beruntung karena bisa mendapatkan salah satu bek terbaik di dunia itu dengan mudah. Hanya butuh tiga hari, I Rossoneri berhasil memboyongnya ke Casa Milan.

Namun, Bonucci bukanlah pemain pertama yang meninggalkan Juventus di masa emas. Cukup banyak bintang Juventus terdahulu yang juga pindah ke klub lain saat penampilan mereka sedang berada di puncak. Siapa saja mereka? Liputan6.com merangkum 4 di antaranya.

2 dari 5 halaman

1. Paul Pogba

Transfer Paul Pogba dari Juventus ke Manchester United (MU) pada musim panas tahun 2016 lalu masih membekas di benak publik sepakbola. Alasannya tentu saja adalah nilai transfer yang fantastis, yang menembus angka 105 juta euro (Rp 1,4 triliun), dan menjadi rekor nilai transfer tertinggi sampai saat ini.

Tetapi bagi para fans Juventus, bukan hanya soal harga transfer itu yang mereka ingat, tetapi juga karena sang bintang pergi di saat permainannya sedang berada di atas angin. Sampai musim terakhirnya, peran Pogba di lini tengah Juventus sangat dinantikan. Ia membuat Juventus menjadi tim yang kokoh. Selain umpan-umpannya ke lini depan, Pogba juga suka melepaskan tendangan jarak jauh yang tak jarang berbuah gol.

Pogba memang banyak memberikan keuntungan bagi Juventus, baik secara finansial maupun prestasi klub. Ia didatangkan dari MU dengan status bebas agen di tahun 2012. Selama empat musim, gelandang Timnas Prancis itu bermain di 178 pertandingan, dan menyumbang 34 gol dan 43 assist bagi Juventus. Atas kehebatannya itu, MU bahkan sampai rela menghabiskan uang sebanyak Rp 1,4 triliun itu demi mengambilnya kembali.

3 dari 5 halaman

2. Zinedine Zidane

Satu dekade sebelum Pogba, tepatnya pada musim panas tahun 2001, transfer mengejutkan juga terjadi di kubu Juventus. Adalah Zinedine Zidane, pemain kesayangan kala itu, yang pergi meninggalkan Juventus dan hijrah ke Real Madrid.

Sama seperti halnya Pogba, kepindahan Zidane ke Madrid juga mencatatkan rekor transfer dunia saat itu, yakni 73,5 juta euro. Nilai tersebut merupakan harga yang pantas bagi seorang Zidane yang memiliki kemampuan olah bola di atas rata-rata.

Zidane awalnya direkrut oleh Juventus dari Bordeaux pada tahun 1996, dengan harga 3,5 juta euro. Waktu itu usianya masih 24 tahun. Pria yang sekarang menjadi pelatih Real Madrid itu pindah setelah membela Juventus selama empat musim. Selama kurun waktu itu ia bermain di 210 pertandingan, mencetak 31 gol dan 33 assist.

Kepergian Zidane dari Turin sangat disayangkan saat itu. Bukan hanya oleh fans Juventus, tetapi juga publik sepakbola se-Italia. Sebab saat pindah ke Madrid, permainan Zidane semakin matang dan menghibur. Gocekan-gocekannya, serta umpan-umpan yang ia ciptakan, sering inovatif dan tak terduga. Setidaknya, seandainya ia tidak pindah saat itu, maka Serie A yang akan menjadi panggung pertunjukan skil-skil menawannya; bukan La Liga.

4 dari 5 halaman

3. Alvaro Morata

Musim panas tahun lalu, selain Pogba, Juventus juga harus kehilangan striker andalannya, Alvaro Morata. Penyerang 24 tahun itu diambil kembali oleh klub induknya, Real Madrid, setelah melewati dua musim bersama si Nyonya Tua. Juventus tak bisa mencegah kepergian Morata karena apa daya, Madrid memiliki hak untuk membeli kembali (klausul buy-back), sesuai kesepakatan transfer di tahun 2014.

Saat meninggalkan Juventus, Morata sejatinya sedang tajam-tajamnya. Sampai laga-laga terakhirnya, ia selalu menjadi andalan Juventus di lini depan. Sang pemain sendiri pun sejatinya betah berada di Turin. Ia juga kerap menyebut Juventus sebagai rumah kedua baginya setelah Madrid. Hal emosional itu juga membuatnya enggan kembali ke Serie A, kecuali bergabung dengan Juventus lagi. Seperti diketahui, ia mendapat penawaran dari AC Milan, namun ia menolak.

Selama dua musim membela Juventus, Morata membukukan 27 gol dan 19 assist dalam 93 pertandingan. Kembali ke Madrid, ia tetap juga tak jadi pilihan utama. Ia pun kini diincar oleh Chelsea dan Manchester United.

5 dari 5 halaman

4. Arturo Vidal

Satu lagi pemain Juventus yang sangat disayangkan kepergiannya adalah Arturo Vidal. Kapten Timnas Chile itu pergi di saat penampilannya sedang permainannya tengah gemilang-gemilangnya. Perannya sangat membantu Juventus dalam merajai kembali Italia usai terpuruk karena kasus calciopoli (pengaturan skor).

Sejak direkrut dari Bayer Leverkusen pada tahun 2011 seharga 12,5 juta euro, Vidal semakin matang. Watak permainannya yang keras tidak hanya memperkuat pertahanan Juventus, tetapi juga kerap membantu rekan-rekannya dalam melancarkan serangan. Selama empat musim berseragam Juventus, ia menyumbang 48 gol dan 25 assist dalam 171 laga.

Tak ayal, atas permainannya yang memuncak itu, harga Vidal pun cukup tinggi saat kembali ke Bundesliga pada tahun 2015. Bayern Muenchen harus mengeluarkan uang 37 juta euro untuk mendapatkan pemain yang sekarang berusia 30 tahun itu. (Abul Muamar)

Simak video menarik di bawah ini: