Liputan6.com, Bangkok - Timnas Indonesia U-22 siap tempur melawan Malaysia di laga perdana kualifikasi Piala Asia U-23 2018, Grup H sore ini. Laga ini akan digelar di Stadion Nasional, Bangkok, Thailand.
Duel ini sarat gengsi lantaran perseteruan panjang kedua tim. Tak pelak, laga timnas Indonesia U-22 vs Malaysia ini dipastikan berlangsung sengit.
Advertisement
Baca Juga
Tim Garuda Muda sendiri menatap laga ini dengan kepercayaan diri yang cukup baik. Proses adaptasi yang berjalan lancar di Thailand dan dua kemenangan telak atas PS Badung U-21 (8-0) dan PS Bandung (6-1) dalam laga uji coba lokal, menebalkan optimisme Hansamu Yama dan kawan-kawan.
Persiapan tim yang berjalan optimal diharapkan bisa terlihat saat meladeni Malaysia. Namun begitu, tim asuhan Ong Kim Swee itu bukan lawan yang mudah ditaklukkan walau menghadapi banyak kendala sebelum ambil bagian di Kualifikasi Piala Asia U-23 2018.
Jika mengacu masa persiapan, Timnas Indonesia U-22 memang pantas percaya diri meraih tiga poin pertama di babak kualifikasi kali ini. Misi untuk meraih kemenangan itu pun bakal menjadi beban para pemain yang diandalkan Milla untuk memberikan perbedaan dalam laga melawan Malaysia.
Dari 23 pemain yang dipilih pelatih Luis Milla, ada lima pemain yang bisa menjadi penentu hasil pertandingan saat Timnas Indonesia U-22 menjajal kemampuan Malaysia. Siapa saja mereka?
Â
Hansamu Yama
Pemain Barito Putera ini merupakan jaminan rasa aman bagi jantung pertahanan Timnas Indonesia U-22. Pemain jebolan Sociedad Anonima Deportiva itu memiliki kemampuan membaca pergerakan dan ketenangan yang cukup baik.
Selain itu, Hansamu juga tergolong pemain berpengalaman walau usianya baru 22 tahun. Selain pernah memperkuat Timnas Indonesia U-19, kapten Timnas Indonesia U-22 ini merupakan salah satu pemain andalan pelatih asal Austria, Alfred Riedl di Piala AFF 2016 lalu.
Keberadaan Hansamu di jantung pertahanan diharapkan bisa memberikan ketenangan bagi tiga rekannya yang lain di lini belakang plus kiper Timnas Indonesia U-22. Milla pun bakal berharap banyak pada pengalaman dan jam terbang Hansamu pada laga perdana melawan Malaysia.
Selain jadi pemain kepercayaan Milla di Tim Garuda Muda, Hansamu juga merupakan pemain yang sangat dipercaya pelatih Barito Putera, Jacksen Tiago. Jika sedang tidak memenuhi panggilan timnas, Hansamu bakal mengisi satu tempat di jantung pertahanan tim berjuluk Laskar Antasari.
Bersama Barito Putera, Hansamu sudah bermain dalam delapan pertandingan. Tak terlalu banyaknya pertandingan yang dijalani Hansamu dikarenakan ia rutin dipanggil mengikuti pemusatan latihan Timnas Indonesia U-22.
Advertisement
Hanif Sjahbandi
Evan Dimas
Sosok pemain jebolan Persib Bandung ini mencuat saat tampil apik bersama Arema FC kala menjuarai Piala Presiden 2017. Sejak itu, karier Hanif terus menanjak hingga rajin menghuni skuat inti Tim Singo Edan.
Kesempatan bermain yang rutin diberikan pelatih Arema, Aji Santoso, membuat nama Hanif masuk dalam daftar panggil pelatih Timnas Indonesia U-22, Luis Milla. Keputusan Milla memanggil Hanif pun dibayar dengan penampilan lugas dan tak kenal kompromi yang menjadi ciri khas pemain berusia 20 tahun ini.
Pemain yang pernah trial bersama klub Liga Primer, Stoke City itu memang dikenal sebagai pemain pekerja keras dan juga cakap dalam membendung serangan lawan maupun membantu serangan tim. Hanif juga seringkali muncul di kotak penalti lawan untuk mencari peluang mencetak gol.
Hanif bakal lebih banyak berperan sebagai gelandang perebut bola di Timnas Indonesia U-22. Ia bakal bertugas merusak konsentrasi gelandang tim lawan sekaligus memberikan ruang bagi Evan Dimas Darmono untuk lebih banyak berkreasi di lini tengah Tim Garuda Muda.
Peran Hanif pun akan krusial pada laga melawan Malaysia. Hal ini dikarenakan Harimau Muda dikenal sebagai tim yang sangat rapih dalam menyusun serangan dan cukup apik dalam melakukan serangan balik.
Nama Evan Dimas Darmono tentu sudah tidak asing bagi pencinta sepak bola di Tanah Air. Gelandang berusia 22 tahun ini merupakan pemain yang paling bersinar dari skuat Timnas Indonesia U-19 asuhan Indra Sjafri saat menjuarai Piala AFF U-19 2013 dan lolos ke putaran final Piala Asia U-19 2014.
Evan bukan hanya pemain yang memiliki skill di atas rata-rata tetapi juga memiliki kemampuan untuk menjadi pemimpin di dalam tim. Hal itu pula yang membuat ia dipercaya Indra Sjafri mengemban jabatan sebagai kapten Tim Garuda Jaya.
Karier Evan Dimas pun terus menanjak sejak membela Timnas Indonesia U-19. Ia masuk dalam skuat Timnas Indonesia di Piala AFF 2014, namun karier Evan di timnas senior berjalan tidak terlalu baik.
Kini, Evan punya kesempatan untuk memberi bukti kalau ia memang gelandang masa depan Tim Merah Putih. Momentum itu pun datang saat Timnas Indonesia U-22 menghadapi musuh bebuyutan, Malaysia, pada laga pembuka.
Menariknya, pemain Bhayangkara FC ini juga diprediksi AFC bakal bersinar di babak kualifikasi Piala Asia U-23 2018. Evan bersanding dengan sembilan pemain lain versi AFC. Mantan kapten Timnas Indonesia U-19 itu jadi satu-satu pemain pilihan AFC yang berasal dari Asia Tenggara.
Advertisement
Saddil Ramdani
Salah satu pemain termuda di skuat Timnas Indonesia U-22 di Kualifikasi Piala Asia U-23 2018 ini patut diwaspadai Malaysia. Hal ini dikarenakan Saddil memiliki skill di atas rata-rata walau usianya baru 18 tahun.
Pemuda yang bisa bermain di posisi winger dan gelandang serang ini merupakan salah satu pemain andalan Luis Milla di sektor kiri penyerangan Timnas Indonesia U-22. Saddil kerap dipercaya tampil sebagai pemain inti dan ia harus bersaing dengan pemain yang lebih senior macam Yabes Roni Malaifani (Bali United) maupun Septian David Maulana (Mitra Kukar).
Keputusan Milla memasukan Saddil dalam daftar 23 pemain tidak mengejutkan jika mengacu kiprahnya bersama Persela Lamongan di Liga 1 2017.
Saddil merupakan salah satu pemain muda yang diandalkan pelatih Heri Kiswanto sejak Piala Presiden 2017. Ia kerap jadi langganan starter bersama winger mungil, Fahmi Al Ayyubi.
Namun, Herkis tidak bisa memaksimalkan tenaga Saddil karena sang pemain rutin dipanggil memperkuat Timnas Indonesia U-22. Kerap dipanggilnya pemain yang baru tampil dalam 6 laga bersama Persela menjadi bukti kekaguman Milla kepada Saddil.
Marinus Wanewar
Striker muda Persipura Jayapura ini sempat dilupakan oleh Luis Milla. Namun penampilannya yang terus meningkat bersama Tim Mutiara Hitam membuat Milla tidak punya alasan untuk tidak memanggil pemain bernama lengkap Marinus Mariyanto Wanewar ini.
Bersama Persipura, Marinus telah mencetak 3 dan memberikan 1 assist dari 8 pertandingan. Catatan Marinus itu hanya kalah dari pemain muda Persipura lainnya, Friska Womsiwor yang menjaringkan 5 gol dan mengemas 2 assist. Bedanya, Prisca mencetak 5 gol dari 15 laga.
Kehadiran Marinus di lini depan juga mulai membuahkan hasil. Pemuda kelahiran Kabupaten Sarmi itu mencetak dua gol saat Tim Garuda Muda mengalahkan klub Liga 2, PS Badung, dengan skor 6-1, 10 Juli 2017.
Ketajaman yang diperlihatkan Marinus bisa menjadi pertanda baik bagi Milla. Apalagi, ia juga tidak memiliki banyak opsi pemain untuk mengisi posisi targetman. Agaknya, Marinus juga bakal diutamakan tampil ketimbang striker Persela, Nur Hardianto yang baru pulih dari cedera.
Kehadiran Marinus di Timnas Indonesia U-22 juga menjadi bukti dari talenta asal Papua. Ia pun diharapkan bisa mengikuti jejak kapten tim Mutiara Hitam, Boaz Solossa memperkuat timnas senior di masa depan.
Advertisement