Liputan6.com, Makassar - Seruan publik yang menuntut PSSI bekerja lebih cepat dalam proses monitoring, evaluasi, dan validasi lewat fitur rekam data alih status pemain berbasis online dipuji Syamsudin Umar.
"Melalui inovasi berbasis online menyangkut alih status pemain itu sangat penting. Tujuannya untuk mengedepankan transparansi serta efisiensi kerja dalam organisasi pengelolaan sepak bola yang profesional," kata mantan asisten pelatih Timnas Indonesia itu, yang mendampingi Ivan Kovel pada Piala Asia 2007, kepada Liputan6.com di Makassar, Sulawesi Selatan, Jumat (21/7).
Advertisement
Baca Juga
"Sebab perpindahan pemain dari satu klub ke klub lain tidak hanya berbicara soal nilai dan kontrak pemain dengan klub, tetapi juga proses alih status pemain itu harus terdata di PSSI," tambahnya.
Menurutnya, proses alih status pemain dapat terjadi kapan saja seperti dari amatir ke profesional. Begitu pun sebaliknya, sesuai dengan keikutsertaan pemain pada klub di kompetisi terkait.
Apalagi, sistem online ini sudah mulai aktif sejak 16 Juli 2017 dan akan digunakan sebagai alat dalam proses pendaftaran pemain Liga 1 2017, 31 Juli-18 Agustus 2017, dan Liga 2 2017 pada 16 Juli hingga 5 Agustus 2017.
"Namun, yang tak kalah penting adalah PSSI kembali mengaktifkan pembinaan pemain dan kompetisi pada usia dini. Karena mereka itu cikal dari sebuah proses mencari titik keseimbangan dalam dunia sepak bola," ujar Syamsudin.
Sementara itu, dosen Pendidikan Kepelatihan Olahraga FIK Universitas Negeri Makasar Ahmad Rum Bismar mengatakan, sistem online alih status pemain PSSI adalah penjabaran desain standar FIFA untuk implementasi teknologi dan informasi yang transparan serta akuntabel.
"Inovasi online PSSI ini juga bisa mempersempit celah korupsi sejumlah agen yang dapat menentukan seberapa cepat proses membeli pemain atau pelatih pada klub," papar Ahmad.
Saksikan video menarik berikut ini:
Â
Â