Liputan6.com,  Bandung - Kematian Ricko Andrean (22) telah membuka mata para pencinta sepak bola Indonesia. Tidak hanya suporter, pemain Persib Bandung juga berharap tidak ada lagi korban jatuh.Â
Ricko menjadi "tumbal" baru bagi kerasnya rivalitas Persib dan Persija Jakarta. Pemuda berusia 22 tahun itu tewas di tangan sesama Bobotoh saat berusaha melerai salah seorang penonton yang dikeroyok saat pertandingan kasik Persib vs Persija di Stadion Gelora Bandung Lautan Api (GBLA), Gedebage, Bandung, Sabtu lalu.Â
Advertisement
Baca Juga
Niat mulia Ricko berujung petaka. Hanya karena tidak mengenakan atribut Persib, anggota Viking itu ikut jadi bulan-bulanan hingga gegar otak dan meninggal, kemarin.Â
Bek Persib Bandung, Achmad Jufriyanto, sangat sedih mendengar kejadian ini. Pemain bernomor punggung 16 itu berharap insiden ini menjadi perhatian seluruh pihak.Â
Pemain yang disapa Jupe ini juga berharap agar seluruh suporter sepak bola yang berseteru bisa berdamai dan memberikan dukungan secara sportif.
"Semoga amal ibadahnya diterima oleh Allah, diterima iman Islam-nya. Semoga enggak terulang lagi kejadian yang sama," kata Jupe. Â
"Semoga kita bisa menjaga sepak bola dalam arti yang sebenarnya. Rivalitas hanya 90 menit, selebihnya kita bersaudara. Mau sampai kapan? Mau berapa korban lagi? Setop permusuhan, mulai dari diri sendiri, mulai sekarang juga dan sejarah akan bilang kalau kalian awal dari perdamaian," ucap dia.
Sementara itu, penyerang sayap Persib, Tantan, berharap kejadian ini jadi hikmah untuk Persib, manajemen, kepolisian, dan Bobotoh. Dia tidak ingin melihat jatuh korban lagi.Â
"Mudah-mudahan ke depannya tidak ada korban lagi apa lagi Bobotoh, mudah-mudahan dengan kejadian ini menjadi cermin buat kita semua. Pesannya mudah-mudahan ada hikmah di balik semua itu dan jangan main hakim sendiri," jelas Tantan. *
Saksikan video menarik lainnya di bawah ini:
Â