Liputan6.com, Jakarta Setelah cuma jadi pelapis Karim Benzema di Real Madrid, Alvaro Morata akhirnya pindah ke Chelsea untuk peran yang lebih sentral. Dia diprediksi akan sukses di sana.
The Blues harus keluarkan uang sebesar 58 juta pounds plus pecahkan rekor transfer klub untuk dapatkan jasa Morata. Beban berat jelas dipikul striker asal Spanyol itu.
Baca Juga
Akan tetapi, Morata dianggap akan sukses bersama pasukan Antonio Conte itu. Sebab, dia punya segala atribut yang dibutuhkan untuk menjadi pemain besar di liga seketat Inggris.
Advertisement
Ada lima alasan lain yang bilang Morata akan sukses di London Barat. Apa saja? Berikut daftarnya dikutip Sportskeeda:
5. Kesempatan yang Banyak
Morata punya insting cetak gol luar biasa. Buktinya, dia sukses cetak 20 gol dan jadi top skorer kedua di Madrid.
Musim lalu, striker 24 tahun itu memiliki rasio waktu per gol di liga mencapai 88,73 menit dan rasio 96,3 menit di UCL. Itu berarti dia hampir mencetak satu gol setiap pertandingan.
Dia telah mempertahankan konsistensi seperti itu meski tampil hanya 26 kali di liga dan bahkan 12 di antaranya sebagai pengganti. Jika digunakan secara efektif oleh Antonio Conte, Morata adalah senjata mematikan yang bisa mendorong Chelsea ke tempat yang tinggi.
Advertisement
4. Fleksibel di Lini Depan
Belakangan ini, seorang striker yang hanya mencetak banyak gol, tidak dianggap bagus atau lengkap. Klub menuntut lebih banyak tanggung jawab dan peran dari semua pemain.
Para striker dituntut harus bisa jua bermain sebagai false-9, turun cari bola, dan bertahan. Untungnya, Morata memiliki semua kualitas ini dan ditambah dengan kemampuan menyerangnya yang luar biasa dan membuatnya sangat cocok untuk peran striker modern yang ideal.
Musim lalu di semua kompetisi, Morata mendaftarkan 5 assist, 19 umpan matang, 19 tackles, 14 sapuan bola, 4 interceptions, dan rata-rata 2,4 duel udara yang berhasil diraih dari total 5,4 percobaan. Ini menunjukkan kapasitasnya untuk membantu dan terlibat dalam tim dengan cara apa pun, baik dalam kaitannya dengan permainan atau bertahan.
Dia juga mencatatkan 53 kali dribbles dengan 28 di antaranya berhasil. Akurasinya jua mencapai 54%. Semua ini membuat dia lebih mungkin untuk sukses di Chelsea dengan memaksimalkan potensinya.
3. Umur dan Pengalaman Segudang
Masih berusia 24 tahun, Morata memiliki banyak waktu untuk berkembang menjadi striker kelas dunia yang mematikan. Sebagian besar pemain mencapai puncaknya antara usia 26 sampai 29 tahun, jadi yang terbaik dari Morata kemungkinan besar akan datang.
Setelah bermain dengan rekan setim kelas dunia seperti Bale, Ronaldo, Marcelo, Pogba, hingga Bonucci. Belum lagi dia mendapatkan banyak ilmu dari pelatih kelas dunia seperti Zidane dan Massimiliano Allegri, Morata kemungkinan besar mendapatkan pengalaman untuk memulai kariernya di Chelsea.
Dia memulai karier seniornya dengan tim Real Madrid B dengan bermain 83 kali dan mencetak 45 gol. Kemudian, ia dipromosikan ke tim utama, bermain 37 kali dari tahun 2010 sampai 2014 sambil mencetak 10 gol untuk El Real. Kurang jelasnya waktu bermain membuatnya dipinjamkan ke Juventus dari 2014-2016 oleh Carlo Ancelotti.
Di Juventus, ia jadi striker kedua untuk memberikan dukungan kepada Carlos Tevez. Dia apik di sana dan membawa Juve raih dua gelar Serie A berturut-turut, gelar Coppa Italia ke-10 dan ke-11 serta final UCL. Dia kembali ke Real Madrid untuk musim 2016-2017 dan membantu Real Madrid memenangkan La Liga dan Liga Champions kedua berturut-turut.
Semua prestasi ini membuat Morata jelas sudah mengetahui apa yang diperlukan untuk memenangkan gelar dan bermain di turnamen besar. Dengan masa jayanya masih di depannya, banyak yang bisa diharapkan dari Morata.
Advertisement
2. Akan Menerima Peran yang Lebih Sentral
Di Chelsea, Morata akan dipilih untuk bermain dalam peran yang lebih sentral, beda dengan di Real Madrid. Karim Benzema lebih disukai oleh Zidane meski Morata lebih efektif.
Lagi pula bersama El Real, sebagian besar waktu Morata harus mendukung Cristiano Ronaldo untuk mencetak gol dan tidak pernah dianggap sebagai pencetak gol utama tim. Ini mungkin tidak akan terjadi di Chelsea.
Dengan kepergian Diego Costa, Morata akan digunakan sebagai ancaman utama serangan dan akan dianggap penting bagi tim untuk menghasilkan gol. Semua serangan akan difokuskan kepadanya. Semua ini akan memungkinkan dia dengan mudah cetak gol apalagi Chelsea punya gelandang-gelandang kreatif.
1. Dikelilingi oleh Rekan Tim Berkelas
Bermain sebagai striker, Morata akan dikelilingi oleh rekan setim kelas dunia untuk mendapatkan servis dan dukungan. Selanjutnya, dia akan dilatih oleh salah satu manajer terbaik di dunia, Antonio Conte yang telah mendapatkan banyak kemenangan dan membawa banyak pengalaman.
Jika Conte bertahan pada formasi Chelsea 3-4-3, Morata akan diapit oleh Hazard, Pedro atau Willian yang akan berpartisipasi dan mendukungnya dalam bermain menyerang. Di belakangnya ada N'Golo Kante, Nemanja Matic atau Cesc Fabregas yang akan menghubungkannya dengan permainan.
Belum lagi dukungan dari Marcos Alonso dan Victor Moses siap memberi umpan silang. Dukungan semacam ini memberi Morata tahap yang sempurna untuk membuka potensi sebenarnya dan mungkin menjadi salah satu striker terbaik di dunia.
I. Eka Setiawan
Advertisement