Liputan6.com, Leipzig - Gelandang RB Leipzig, Emil Forsberg, melemparkan pujian pada AC Milan. Playmaker terbaik Bundesliga musim lalu tersebut menyebut AC Milan layak disejajarkan dengan klub terbaik dunia lainnya seperti, Real Madrid dan Manchester United (MU).
Forsberg merupakan salah satu aktor dibalik prestasi Leipzig sebagai runner-up Bundesliga. Pemain timnas Swedia tersebut tampil 30 kali di Bundesliga dan dia mampu menciptakan 94 peluang sampai 19 gol.
Advertisement
Baca Juga
Statistik ini kabarnya membuat MU ingin memboyong Forsberg sebagai alternatif Ivan Perisic. Setan Merah siap merogoh kocek 45 juta pound sterling (Rp 787 miliar), lebih mahal dari harga Victor Lindelof (35 juta pound sterling).
Namun pemain 25 tahun tersebut membuat fans MU patah hati baru-baru ini. Bukan hanya enggan meninggalkan Leipzig, dia malah memuji klub Eropa lainnya, AC Milan.
"AC Milan adalah salah satu klub terbesar di dunia, bersama dengan Real Madrid, Barcelona dan Manchester United," kata Forsberg, seperti dilansir dari Football-Italia, pada Sabtu (29/7/2017).
AC Milan Beli 10 Pemain
Rossoneri telah mengeluarkan dana lebih dari 210 juta euro untuk membeli sepuluh pemain selama musim panas ini. Selain mendapatkan bek Juventus Leonardo Bonucci, nama-nama tenar lain juga berdatangan ke San Siro seperti: Lucas Biglia, Franck Kessie, Andre Silva, Mateo Musacchio, Hakan Calhanoglu dan Ricardo Rodriguez.
Forsberg tak merasa pujiannya pada AC Milan telah membuat suporter kecewa. Sebab dia mengungkapkan suasana tim tetap kondusif dan mengaku tak mengatakan hal buruk soal Leipzig.
"Saya tidak mengerti mengapa kata-kata saya akan menimbulkan masalah dengan penggemar RB Leipzig, karena semuanya berjalan baik di sini. Saya sangat termotivasi dan berkonsentrasi untuk menjalani musim yang lebih baik lagi," ucapnya.
Ini bukan pertama kalinya dia memuji ACÂ Milan. Sebab pada bulan Juni dia mengatakan kepada surat kabar Swedia bahwa, 'Milan adalah klub hebat, salah satu yang terbesar di dunia'.
"Mereka memiliki proyek yang menarik dengan berbagai cara. Mereka berinvestasi dan ingin merebut kembali takhtanya. Liga Champions bukanlah faktor penting. Saya lebih peduli dengan peran yang dimiliki pemain dalam timnya," kata Forsberg.
Advertisement