Liputan6.com, Jakarta - Memimpin laga klub besar di Indonesia seperti Persib Bandung menjadi impian para wasit Tanah Air. Tak terkecuali bagi wasit cantik asal Tasikmalaya, Gita Dewi Mulyani.
Dara berusia 22 tahun tersebut baru saja menyelesaikan kursus pengembangan wasit Premier Skills yang ditutup di Ciputat, Tangerang Selatan, Minggu (30/7/2017). Sebanyak 60 pengadil lapangan tanah air, termasuk empat perempuan, mendapat ilmu langsung dari pelatih dan pengawas wasit Liga Inggris.
Advertisement
Baca Juga
Gita mengawali karier sebagai korps berbaju hitam sejak 2015. Dia baru memegang lisensi C3Â yang biasa memimpin laga kelompok usia dini.
"Awalnya saya memang suka sepak bola dari kecil. Kenapa memilih jadi wasit juga karena saya suka satu klub dan bermimpi bisa memimpin pertandingan klub itu," kata Gita membuka pembicaraan.
Namun alumnus Fakultas Pendidikan Olahraga dan Kesehatan UPI (Universitas Pendidikan Indonesia), Bandung itu menyadari, memimpin laga Persib di kompetisi resmi adalah mustahil. Sebab, ia berdomisili di Bandung, basis klub itu berada.
"Meski cuma uji coba atau level fun football, sangat ingin sekali memimpin pertandingannya," tutur Gita.
Wasit
Berbeda dengan Gita, rekannya Deliana Iman Dwi Gita atau Adel punya alasan lain terkait keluarga yang membuatnya tertarik jadi wasit. Pemilik lisensi C2 ini melihat ibunya bisa sukses di sepak bola meski bukan jadi pemain.
"Awalnya dari ibu. Dia pengawas pertandingan dan beliau menyarankan saya jadi wasit. Sebelumnya pengetahuan saya nol soal sepak bola," kata Adel.
Makin lama digeluti, Adel makin cinta dengan lapangan hijau. Menjadi wasit dianggapnya punya banyak tantangan, salah satunya kompetisi dan turnamen sepak bola putri yang jarang digelar.
"Walau jarang, saya tetap komitmen jadi wasit karena di sinilah tali persaudaraan dibangun," kata Adel.
Gita menyambung, "Saya juga punya lisensi futsal dan saya akan pertimbangkan nanti fokus ke mana. Tapi sepertinya hati lebih ke sepak bola," ucapnya.
Advertisement