Sukses

Bola Mati Jadi Momok Menakutkan bagi MU di Liga 1

Jumlah kebobolan MU di Liga 1 sama dengan Bali United, yakni 17 gol. Persija Jakarta masih lebih baik karena kebobolan paling sedikit.

Liputan6.com, Madura - Pelatih Madura United (MU) Mario Gomes de Oliviera menegaskan timnya tak boleh mengulang kesalahan yang sama seperti putaran pertama Liga 1. Bagi Gomes, pihaknya kerap kebobolan dari skema tendangan bebas.

Madura United memastikan diri sebagai juara paruh musim setelah menang atas PSM Makassar pada Sabtu (29/7/2017). Tambahan tiga poin di partai tersebut membuat Bhayangkara FC dan Persipura tak bisa mengejarnya.

Namun sebetulnya, pencapaian tim berjuluk Laskar Sapeh Kerrab itu belum sesuai harapan. Peter Odemwingie dan kawan-kawan jadi tim paling produktif, tapi gampang kebobolan.

"Jadi juara itu tantangan. Tiap pertandingan kami harus memperbaiki kesalahan yang sebelumnya agar lebih mantap di putaran kedua," tutur Gomes de Oliviera ketika dihubungi.

Jumlah kebobolan MU sama dengan Bali United, yakni 17 gol. Tim peringkat lima Persija Jakarta masih lebih baik karena kebobolan paling sedikit gol, yakni sembilan kali.

"Kami sekarang jadi yang terbaik, cetak gol paling banyak tapi masih kebobolan banyak terutama kemasukan dari tendangan bebas," kata pelatih asal Brasil tersebut.

Dia menyambung, "Jadi jangan lagi melakukan kesalahan yang sama. Di sini tidak ada lawan yang ringan. Tidak bisa bicara siapa lawannya, kami harus semangat lakukan yang terbaik," ucapnya.

2 dari 2 halaman

Pemain Incaran

Madura United sudah mendapatkan pemain anyar jelang putaran kedua Liga 1. Salah satunya Khairallah Abdelkbir, mantan pemain Bhayangkara FC direkrut sebagai pengganti Boubacar Sanogo.

Gomes mengisyaratkan satu pemain akan merapat. Namun sesuai kuota, MU tak bisa mendatangkan pemain asing.

"Dua pemain asing baru datang. satu gelandang bertahan, satu gelandang bertahan. Bisa jadi pemain depan lagi tapi bukan asing ya," kata Gomes.