Sukses

Angel Nieto Meninggal Dunia, Real Madrid Ikut Berduka

Angel Nieto meninggal dunia tepat di usia 70 tahun.

Liputan6.com, Madrid - Kepergian Angel Nieto tidak hanya menimbulkan duka bagi dunia balapan. Klub sepak bola Spanyol, Real Madrid, juga ikut berbelasungkawa atas kepergian pria 70 tahun itu. 

Angel Nieto meninggal dunia setelah mendapatkan perawatan intensif di Rumah Sakit Our Lady of the Rosary. Ia harus menjalani operasi pada bagian kepalanya akibat mengalami kecelakaan ditabrak mobil di Ibiza.

Kabar berpulangnya Nieto pun menghebohkan dunia balap. Para pembalap MotoGP seperti Marc Marquez dan Valentino Rossi pun berbicara mengenai sosok Nieto pada konferensi pers jelang MotoGP Republik Ceko 2017 di Sirkuit Bruno.

Tak hanya mereka, Real Madrid yang diidolakan Nieto juga mengirimkan ucapan duka. Lewat situs resminya, mereka menyatakan, "Real Madrid sangat sedih dengan meninggalnya Angel Nieto dan menyampaikan bela sungkawa kepada keluarga dan teman-temannya di masa sulit seperti ini."

"Olahraga Spanyol sangat kehilangan legenda sejati yang tak akan pernah terlupakan. Kariernya luar biasa sukses dan perilaku teladannya telah membuatnya menjadi idola abadi bagi penggemar balap motor di seluruh dunia dan olahraga pada umumnya," lanjut pernyataan tersebut.



Angel Nieto memulai karier balapnya di dunia Grand Prix sejak 1964. Uniknya, balapan pertamanya juga dilakukan di Spanyol, negara kelahirannya. Sejak itu, ia sudah menjalani 186 balapan.
2 dari 2 halaman

Kiprah Nieto

Hebatnya, pria kelahiran 25 Januari 1947 itu mampu mengoleksi 139 podium dan 90 kemenangan. Jumlah kemenangannya di Grand Prix berada di urutan ketiga setelah Giacomo Agostini dan Rossi.

Tak hanya itu, ia juga menyempurnakan kariernya dengan 12 gelar di semua kelas. Rinciannya adalah enam gelar di kelas 50cc (1969, 1970, 1972, 1975, 1976, 1977) dan enam di kelas 125cc (1971, 1972, 1979, 1981, 1982, 1983, 1984).

Ia memutuskan pensiun pada balapan GP Jerman 1986. Saat itu kariernya memang sudah tak bersinar lagi. Setelah menjadi juara dunia pada 1984, ia hanya finis di urutan kesembilan musim 1985 dan urutan ke-13 1986.