Liputan6.com, Milan - AC Milan baru saja mengumumkan daftar nomor punggung yang yang dipakai para pemainnya untuk musim 2017/2018. Salah satu pembelian paling penting Milan mendapat nomor keramat.
Dalam laman resmi klub dijelaskan playmaker anyar Rossoneri, Hakan Calhanoglu mendapat tanggung jawab untuk memakai nomor 10. Calhanoglu meneruskan kostum yang pernah dipakai Keisuke Honda musim lalu.
Advertisement
Baca Juga
"Nomor 10 kami, salah satu kaus paling mencolok yang kami hubungkan dengan prestise dan tanggung jawab, akan dikenakan oleh Hakan Calhanoglu," tulis situs klub tersebut.
"Dia salah satu pemain penting dalam jendela transfer musim panas ini yang direkrut oleh Marco Fassone dan Massimiliano Mirabelli."
Calhanoglu diharapkan bisa mengulang kesuksesan gelandang AC Milan yang meraih banyak trofi ketika memakai no. 10. Sebelum Honda dan Kevin-Prince Boateng, Diavolo pernah berjaya dengan Clarence Seedorf, Rui Costa, Zvonimir Boban, sampai Gianni Rivera.
Liputan6.com mencoba merangkum tiga pemilik nomor 10 paling sukses yang pernah dimiliki AC Milan. Mereka sudah meraih segalanya yang diimpikan pesepakbola top dunia, mulai dari gelar domestik hingga Liga Champions.
Berikut ulasannya.
Rivera
1. Gianni Rivera
Gianni Rivera menjadi pemain paling penting Milan pada era 1970-an. Dia dipercaya memakai nomor punggung 10 sejak 1973 hingga 1977.
Bersama Rossoneri pemain berjuluk The Golden Boy tersebut meraih gelar Serie A tiga kali, empat trofi Coppa Italia, dua Piala Winners, dua Liga Champions, dan satu gelar Piala Dunia Antarklub.
Di level timnas sang pemain membawa Italia juara Piala Eropa 1968 dan runner-up 1970. Rivera juga mengoleksi gelar individu dengan trofi Ballon d'Or (1969) dan pencetak gol terbanyak Serie A musim 1972/1973.
Advertisement
Boban
2. Zvonimir Boban
Boban juga merupakan salah satu pemain paling sukses di Milan. Dia membawa Rossoneri meraih Scudetto empat kali (1992–93, 1993–94, 1995–96, 1998–99), juara Copa Italia tiga kali, satu trofi Liga Champion dan Piala Super YEFA.
Di level timnas, Boban membawa Yugoslavia juara Piala Dunia U-20 dan runner-up Piala Erioa U-21 pada 1990. Tapi ketika membela timnas Kroasia di level senior, Boban mampu membawa negaranya finis di peringkat tiga Piala Dunia 1998.
Sebagai komentator dan pandit, Boban telah dikenal jujur dan blak-blakan. Dia terus mengikuti perkembangan klub lamanya, dan sempat mengatakan Milan mengalami kemunduran.
Dia pernah mengklaim bahwa Milan mengalami kemunduran, setelah kehilangan pemain terkuat mereka Ricardo Kaka. Padahal Kaka mengatakan keinginannya untuk tetap bertahan di San Siro.
Seedorf
3. Clarence Seedorf
Seedorf dianggap sebagai salah satu gelandang terbaik generasinya. Pada tahun 2004, dia dipilih oleh Pelé sebagai bagian dari 100 pemain terbaik dunia atau FIFA 100.
Seedorf adalah salah satu pemain Belanda yang paling banyak memenangkan gelar domestik dan kontinental saat bermain untuk klub Belanda, Spanyol, Italia dan Brasil. Contohnya dua Scudetto dan dua gelar Liga Champions bersama Milan.
Sebelum mendarat ke Milan, Seedorf sudah menjuarai dua trofi Liga Champions bersama dua klub berbeda, Ajax Amsterdam dan Real Madrid. Tapi di Milan, dia sampai meraihnya dua kali dalam empat tahun.
Selain Liga Champions, Seedorf juga mengoleksi gelar Coppa Italia (2003), Piala Super UEFA (2003, 2007) dan Piala Dunia Antarklub (2007).Â
Advertisement