Sukses

SEA Games 2017: Bonus Jadi Pelecut Rival Timnas Indonesia U-22

Kamboja dan timnas Indonesia U-22 akan bertemu pada laga pamungkas Grup B SEA Games 2017, 24 Agustus.

Liputan6.com, Kuala Lumpur - Tak hanya Thailand, Kamboja pun menjadi tim yang patut diwaspadai timnas Indonesia U-22 di Grup B SEA Games 2017. Kamboja dan timnas U-22 akan bertemu pada laga terakhir Grup B.

Seperti timnas Indonesia U-22, Kamboja juga tak ingin sekadar numpang lewat di SEA Games 2017. Bahkan, mereka juga berani menjadikan medali emas sebagai target mereka. Padahal, belum sekalipun Kamboja mencicipi medali di ajang SEA Games.

Untuk menghadapi SEA Games 2017, segala cara sudah ditempuh Kamboja sebagai persiapan. Mereka menunjuk Leonardo Vittorino, pelatih asal Brasil, untuk menggantikan Lee Tae-hoon pada Maret 2017. Dalam waktu singkat, Kamboja memperlihatkan perubahan signifikan.

Salah satunya adalah kemenangan atas Afghanistan di kandang pada laga kualifikasi Piala Asia U-23 2018, Juni 2017. Selain itu, mereka juga sukses memaksa Tiongkok tertahan tanpa gol di ajang yang sama.

Hal itu yang membuat Vittorino merasa optimistis dengan peluang Kamboja di SEA Games 2017. "Kami belum pernah mengalahkan Afghanistan sebelumnya, tak pernah bermain imbang dengan tim kuat seperti China (Tiongkok). Kami punya potensi, tapi harus bekerja keras untuk memaksimalkannya," kata Vittorino, dikutip situs aseanfootball.org.



Tak hanya hasil positif, motivasi para pemain Kamboja juga terlecut dengan bonus besar yang menanti. Perdana Menteri Hun Sen berjanji akan memberikan US$ 1.000 (Rp 13,1 juta) untuk setiap kemenangan. Jika mendapat medali, bonus yang akan diterima adalah US$ 7.500 (Rp 98 juta) untuk emas dan US$ 3.000 (Rp 39 juta).

Nantinya, pertemuan antara Kamboja dan timnas Indonesia U-22 akan dihelat pada 24 Agustus 2017. Meski disebut minim pengalaman, ada beberapa pemain yang harus diwaspadai timnas Indonesia. Sebut saja Noun Borey, Sok Samnang, Di Sodavid, Brak Thiva, dan Chreng Polroth.