Liputan6.com, Austria - Pembalap Ducati, Jorge Lorenzo, terpaksa mengorbankan gaya membalapnya saat menggeber motor Desmosedici di MotoGP 2017. Pembalap berjuluk X-Fuera itu mengklaim merasa seperti megabintang Barcelona, Lionel Messi, yang dipaksa bermain sebagai gelandang.
Menjadi pembalap Ducati mulai MotoGP 2017, gaya membalap Lorenzo yang halus dinilai tidak cocok dengan karakter motor Desmosedici. Alhasil, pengoleksi lima gelar juara dunia grand prix itu kesulitan beradaptasi dengan tim barunya. Mau tidak mau Lorenzo harus mengubah gaya membalap demi meraih hasil maksimal.
Advertisement
Baca Juga
"Semakin banyak motor membantu saya, maka semakin sedikit kewajiban saya untuk beradaptasi. Jadi, saya bisa kembali ke gaya membalap saya yang dulu," kata Lorenzo, seperti dilansir El Espanol, Selasa (15/8/2017).
"Mengorbankan gaya membalap saya rasanya seperti menempatkan Lionel Messi sebagai gelandang," ujar mantan pembalap Yamaha tersebut.
Lorenzo menyatakan dia sudah mengetahui perbedaan karakter motor Yamaha dan Ducati sejak tes pascamusim di Valencia pada 2016. Namun, saat itu Lorenzo merasa nyaman dengan motor Ducati karena terbantu dengan keberadaan winglet.
"Feeling saya sangat bagus karena motor sangat stabil di depan dan tak ada gangguan pada trek lurus. Faktanya, saya menempati posisi ketiga pada hari pertama dan urutan ketujuh pada hari kedua," ujar Lorenzo.
Â
"Dua bulan berselang kami kembali menjalani tes di Sepang. Saya mulai bekerja tanpa winglet dan hari pertama terasa sangat berat karena saya tak kunjung mampu menyesuaikan gaya membalap dengan motor Ducati. Saya tak stabil di depan dan menyudahi tes di urutan ke-17. Tak ada perubahan berarti di sirkuit-sirkuit lain dan kami hanya menunjukkan perkembangan tipis," keluh Lorenzo.
Setelah 11 balapan MotoGPÂ 2017, Lorenzo bercokol di peringkat ketujuh klasemen sementara. Dia mengantongi 79 poin atau defisit 20 poin dari Johann Zarco yang menempati posisi keenam. *
Â