Sukses

5 Alasan MU Bakal Juara Liga Inggris

Apa saja kelima faktor yang mendukung MU?

Manchester United (MU) mengawali Premier League 2017-2018 dengan baik. Kemenangan 4-0 atas West Ham United, di Old Trafford, Minggu (13/8/2017), menjadi modal berharga skuat asuhan Jose Mourinho.

Para pemain anyar Setan Merah menunjukkan hal positif. Sementara Romelu Lukaku sudah mencetak dua gol, Nemanja Matic tampil menjanjikan di barisan tengah.

Pada musim lalu, MU meraih dua gelar, yakni Liga Europa dan Piala Liga Inggris. Situasi tentu akan jauh berbeda, pada musim ini. Apalagi, Manchester United akan tampil di ajang Liga Champions.

Meski begitu, Manchester United diperkirakan bisa berbicara banyak di ajang Premier League. Komposisi skuat The Red Devils menjadi salah satu faktor penting untuk meraih hal tersebut.

ESPN mencatat setidaknya ada lima alasan yang bisa membuat MU meraih gelar Premier League, musim ini. Apa saja kelima alasan tersebut? Berikut ini adalah rinciannya:

Romelu Lukaku

Romelu Lukaku (kanan) yakin bisa menciptakan duet mematikan bersama Marcus Rashford di Manchester United (MU). (AP Photo/Dave Thompson)

Romelu Lukaku bergabung dengan Manchester United dari Everton, pada bursa transfer musim panas 2017. Soal ketajaman di depan gawang lawan, striker Belgia tersebut tentu dapat diandalkan.

Pada musim lalu, Romelu Lukaku menjadi top scorer Everton. Kini, Lukaku memiliki andil besar saat Manchester United mengalahkan West Ham United, empat gol tanpa balas, akhir pekan lalu.

Romelu Lukaku menyumbang dua gol. Kehadirannya pun seakan memudarkan nama-nama besar yang menghuni barisan depan Manchester United pada musim lalu, seperti Zlatan Ibrahimovic atau Wayne Rooney.

2 dari 3 halaman

Akurasi

Salah satu hal yang mengalami perkembangan signifikan adalah akurasi tendangan para pemain di lini serang. Pada musim lalu, hal ini menjadi titik krusial masalah Setan Merah.

Opta mencatat, Manchester United melewatkan 50 kesempatan emas di barisan belakang lawan, pada musim lalu. Bahkan, Manchester United menjadi tim yang paling sedikit menorehkan gol ketimbang tujuh tim papan atas lainnya.

Pada akhir pekan lalu, Manchester United sudah menyarangkan empat gol ke gawang lawan. Meski baru pekan pertama, ini tentu menjadi awal yang menggembirakan bagi skuat asuhan Jose Mourinho.

Nemanja Matic

Nemanja Matic (Reuters/Andrew Yates)

Nemanja Matic adalah pembelian cerdas Manchester United pada musim panas 2017. Bahkan, beberapa pengamat sepak bola Inggris mengaku heran mengapa Chelsea bersedia melepas gelandang Serbia tersebut ke Manchester United.

Kehadiran Nemanja Matic membuat area "abu-abu" Manchester United teratasi. Pada musim lalu, Paul Pogba yang ditugaskan sebagai holding-midfielder dianggap kurang maksimal.

Kini, bersama Nemanja Matic, Paul Pogba bisa fokus membantu serangan dan memainkan posisi favoritnya sebagai gelandang box-to-box. Pogba pun menyumbang satu gol dalam kemenangan Manchester United atas West Ham United.

3 dari 3 halaman

Marcus Rashford

Melihat komposisi pemain-pemain anyar Manchester United, lini sayap kiri mendapat perhatian lebih dari Mourinho. Saat ini, ada tiga pemain yang bisa mengisi posisi tersebut, yakni Anthony Martial, Marcus Rashford, dan Jesse Lingard.

Dari ketiga pemain tersebut, Jose Mourinho mencoba memainkan Marcus Rashford sebagai starter saat menghadapi West Ham United. Hasilnya pun cukup memuaskan.

Bahkan, pemain muda Inggris itu berperan atas gol pertama Romelu Lukaku ke gawang Joe Hart, akhir pekan lalu. Sang pemain pun ditengarai akan kembali menjadi starter dalam pertandingan Manchester United ke depannya.

David De Gea

Sergio Aguero striker Man City nyaris menjebol gawang Manchester United lewat sundulan mautnya bila tidak digagalkan oleh David De Gea.

Apa jadinya Manchester United tanpa David De Gea? Kiranya pertanyaan itulah yang wajib disematkan apabila menyaksikan penampilan Manchester United dalam beberapa tahun terakhir.

Sementara performa Manchester United menurun, David De Gea mampu tampil konsisten. Kiper asal Spanyol tersebut pun beberapa kali melakukan penyelamatan penting dalam laga-laga besar The Red Devils.

Semenjak era Peter Schmichael, Manchester United pernah mengalami krisis kiper. Beruntung, setelah era Edwin van der Sar berakhir, Manchester United mendapatkan pengganti sepadan di dalam diri David de Gea.

Sumber: ESPN