Sukses

Ricuh Lawan Timnas Indonesia, Pelatih Timor Leste Ikut Stres

Pelatih Timor Leste mengakui permainan buruk timnya saat melawan timnas Indonesia U-22.

Liputan6.com, Kuala Lumpur - Keseruan laga antara timnas Indonesia U-22 dan Timor Leste pada matchday ketiga Grup B SEA Games 2017 di Selayang Stadium, Minggu (20/8/2017), harus ternoda. Jelang laga bubar, kedua tim terlibat kericuhan.

Semua berawal dari aksi buruk yang diperlihatkan bek Timor Leste, Gumario Augosto Fernandes yang mengangkat kaki terlalu tinggi saat ingin menghentikan gelandang timnas Indonesia U-22, Evan Dimas. Sekita pemain kedua tim berkumpul dan terlibat aksi saling dorong.

Wasit Nagor Amir Bin Noor Mohamed dan kedua asistennya pun sempat kewalahan melerai perselisihan kedua tim. Ironisnya, Gumario masih sempat menendang Evan yang sedang tersungkur di depan wasit.

"Saya juga sering marah, tapi saya maunya semuanya main baik. Mereka begitu cepat emosi, cepat panas. Saya ingin mereka bermain tidak seperti itu. Mereka sudah diberitahu. Saya pun stres," kata pelatih Timor Leste, Kim Shinhwan usai pertandingan.

Buntut dari kericuhan tersebut, wasit harus mengeluarkan tiga kartu kuning dan satu kartu merah. Dua kartu kuning didapat Marinus Wanewar dan Evan. Sedangkan Timor Leste mendapat satu kartu kuning dan satu kartu merah untuk Filipe Oliveira.



Penderitaan Timor Leste pun bertambah karena mereka harus mengakui keunggulan timnas Indonesia U-22. Kemenangan 1-0 diraih tim besutan Luis Milla berkat gol Marinus di menit ke-22 yang mengkonversi umpan Septian David Maulana.

Kekalahan itu membuat Timor Leste semakin menyematkan status sebagai juru kunci Grup B SEA Games 2017. Bahkan, mereka juga belum mampu mencetak satu gol pun. Sebelumnya, mereka takluk 0-4 dari Vietnam dan 0-1 dari Thailand.

Di sisi lain, kemenangan atas Timor Leste membawa timnas Indonesia U-22 semakin berpeluang besar lolos ke semifinal. Tapi, mereka harus melihat hasil tim lain sekaligus memaksimalkan dua laga tersisa, yakni melawan Vietnam dan Kamboja.