Sukses

Timnas Indonesia U-22 Bantah Sempat Kehabisan Makanan di Hotel

Timnas Indonesia U-22 selanjutnya akan bertemu Kamboja di babak penyisihan Grupp B SEA Games 2017.

Liputan6.com, Kuala Lumpur - Manajer Timnas Indonesia U-22, Endri Erawan, membantah pasukannya sempat kehabisan makanan sepulang latihan, Sabtu (19/8/2017) lalu. Menurutnya, kejadian itu hanyalah kesalah pahaman yang akhirnya segera bisa diatasi pihak hotel tempat Timnas menginap. 

Foto dua pelatih Timnas Indonesia U-22 yang menatap kosong ke arah tempat makanan yang kosong memang sempat viral di media sosial. Namun Endri menegaskan bahwa momen tersebut hanya sepotong dan berbeda dengan fakta yang terjadi di lapangan. 

 

Endri dalam rilis yang diterima Liputan6.com menyampaikan, bahwa saat itu, Sabtu lalu, timnya memang datang terlambat setelah latihan jelang lawan Timor Leste. Saat mereka tiba di hotel, mayoritas atlet sudah berangkat ke pembukaan SEA Games 2017 di Bukit Jalil. 

Timnas Indonesia U-22 sendiri tidak ikut karena keesokan harinya akan bertanding melawan Timor Leste. "Jadi pihak hotel belum menyiapkan makanan lagi," kata Endri Erawan. 

Menurutnya, 15 menit kemudian, makanan kembali keluar. "Dan, kami seluruh tim bisa menikmati makanan seperti biasa," katanya menambahkan. 

Hal senada juga sebelumnya disampaikan oleh Dokter Timnas Indonesia U-22, Syarief Alwi. Menurutnya, kejadian itu hanyalah kesalah pahaman yang segera bisa diatasi.

Pihak hotel juga membatah menterlantarkan timnas. "Kami tidak mungkin membuat tamu kami terlantar," kata salah seorang staff hotel yang membawahi makanan.

2 dari 2 halaman

Masalah Lebih Besar

Sementara itu, CDM, Aziz Syamsuddin sangat menyesalkan foto dua pelatih yang menatap kosong ke tempat makanan menjadi viral di media sosial. Sebab menurutnya, hal itu sangat mengganggu tugas mereka. "Mestinya ditanya dulu lah, baru diviralkan," katanya.

"Saya ditelponin banyak pihak. Gambar itu seperti ingin menyudutkan CDM dan timnya. Kami semua sudah bekerja maksimal. Dan tugas kami juga ada batasnya, " sambung Aziz.

Meski demikian, Aziz menganggap kasus berita foto itu sebagai kesalahpahaman saja. "Ada yang jauh lebih besar dari masalah itu. Saya menduga ada unsur kesengajaan untuk mengganggu konsentrasi kita. Gangguan itu justru muncul dari panpel!" katanya.

Dia pun mengajak semua pihak yang ikut di dalam kontingen serta mereka yang di luar tim. "Termasuk teman-teman wartawan yang datang ke Kuala Lumpur agar bahu-membahu agar target kontingen bisa tercapai."