Liputan6.com, Kuala Lumpur - Timnas Indonesia U-22 harus bermain tanpa Evan Dimas saat meladeni Vietnam dalam laga penting di Stadion Selayang, Selasa (22/8). Luis Milla jelas harus putar otak
untuk atasi kebolongan ini.
Evan Dimas dipastikan tak dapat bermain setelah mendapat akumulasi kartu kuning saat menghadapi Timor Leste. Itu adalah kartu kuning keduanya. Dengan demikian, Evan Dimas akan absen saat melawan laga yang amat penting, yaitu Vietnam.
Baca Juga
Evan Dimas merupakan nyawa permainan Timnas Indonesia U-22 sejauh ini. Menurut catatan LabBola, pemain Bhayangkara FC itu selalu mencatatkan minimal 82 persen umpan akurat tiap dimainkan.
Luis Milla sendiri selalu mematok formasi 4-3-3 dalam tiga laga terakhir. Evan Dimas bertugas sebagai gelandang yang dibantu oleh Muhammad Hargianto dan Septian
Hanif Sjahbandi di tengah.
Advertisement
Lawan Vietnam, andai Milla tetap mematok formasi yang sama untuk Timnas Indonesia U-22, tak ada salahnya. Hanif bisa diplot lebih menyerang. Sedang, dua jangkar yang bertipe deep, bisa diisi oleh Hargianto dan Asnawi Mangkualam.
Sementara, Hargianto bisa membantu Septian David untuk menyerang. Dia punya kualitas untuk itu. Sebagai contoh saat lawan Filipina, pemain Persija Jakarta itu punya akurasi umpan 85 persen, yang lebih tinggi dari Evan (82%).
Waspada Serangan Balik Cepat Vietnam
Bahkan, Hargi dalam laga itu sukses mencatatkan satu gol. Dia bisa membantu David Maulana yang kerap jadi versatile saat Garuda Muda menekan. Asnawi Mangkualam bisa jadi back-up di tengah untuk mewaspadai serangan balik lawan.
Skenario kedua, Luis Milla bisa memakai patok 4-5-1 seperti babak kedua saat melawan Timor Leste. Garuda Muda menumpuk pemain di tengah, yakni Hanif Sjahbandi, Evan
Dimas, David Maulana, Febri Haryadi, dan Osvaldo Haay.
Dua nama terakhir bertugas sebagai pemain sayap. Sedangkan posisi tengah diisi David, Hanif dan Evan Dimas. Posisi Evan bisa digantikan dengan Hargianto. Apalagi,
dipastikan Hargi punya fisik yang prima lantaran tak dimainkan saat lawan Timor Leste.
Toh dalam formasi itu, Garuda Muda dicatat oleh LabBola tetap menguasai jalannya laga. Mereka berhasil raih 63 persen penguasaan bola, dengan akurasi operan mencapai 80 persen.
Namun, skenario ini bikin Indonesia bermasalah dalam segi finishing. Pasukan Luis Milla lebih banyak lepaskan tembakan dari luar kotak penalti. Buktinya, dari 14 percobaan, cuma tiga yang menyasar ke gawang.
Kalau mau lebih efektif, mungkin Milla harus coba formasi 4-4-2 tanpa Evan. David Maulana bisa bertugas sebagai striker bayangan mendampingi Ezra Walian yang
kemungkinan besar jadi starter lantaran kebijakan rotasi Milla.
Selain dua sayap, dua pemain di jantung lini tengah bisa diisi oleh Hargianto dan Hanif atau Asnawi. Nantinya, andai Indonesia diserang, formasi bisa berubah lagi ke 4-5-1 dan menugaskan Septian David Maulana ikut turun bertahan.
Menarik untuk dinantikan ramuan apa yang akan diberikan Luis Milla dalam laga itu. Apalagi, Vietnam patut diwaspadai karena punya trio menakutkan, yakni Vu Van Tanh,
Nguyen Van Toan, dan Nguyen Cong Phuong. Ketiganya total menjaringkan lima gol dan empat umpan matang (assist) dalam 12 gol yang sudah diciptakan Vietnam pada penyisihan Grup B.
Advertisement