Liputan6.com, Kuala Lumpur - Timnas Indonesia U-22 kembali akan mengajukan protes kepada panitia pelaksana SEA Games 2017 dan Federasi Sepak Bola Asia Tenggara (AFF). Ini terkait dua dari lima kartu kuning yang diterima pemain Garuda Muda saat menghadapi Kamboja di laga terakhir Grup B sepak bola SEA Games 2017 di Stadion Shah Alam Selangor, Kamis (24/8/2017).
Rencana protes tersebut diungkapkan manajer Timnas Indonesia U-22, Endri Erawan. Dua kartu kuning yang dimaksud Endri adalah yang diterima Hansamu Yama dan Muhammad Hargianto dalam laga terakhir Grup B itu.
Advertisement
Baca Juga
Menurut Endri, kinerja wasit Nagvenkar Tejas yang memimpin pertandingan itu patut dipertanyakan. Kartu kuning yang tidak jelas pun membuat Hansamu Yama dan Muhammad Hargianto tak bisa bertanding di laga semifinal timnas Indonesia U-22 kontra Malaysia.
"Kami komplain dengan keputusan wasit karena ini pertandingan krusial. Kami anggap wasit kurang bijaksana dan adil. Dari lima kartu kuning kami komplain untuk dua kartu kuning," kata Endri.
Menurut Endri, di laga itu, Hargianto seharusnya hanya mendapat peringatan. Sementara soal kartu Hansamu, kata Endri, seharusnya wasit tidak mengganjarnya dengan kartu kuning.
"Karena Hansamu memosisikan diri sebagai kapten tim untuk menanyakan kepada wasit kejadian apa yang sebenarnya terjadi. Namun, dia malah kena kartu kuning," Endri melanjutkan.
Endri sendiri mengakui, kemungkinan sangat kecil untuk Hargianto dan Hansamu membela timnas Indonesia U-22 lawan Malaysia. Namun, dia menganggap protes tetap harus dilakukan. Setidaknya upaya itu bisa dilakukan sebelum pertandingan semifinal yang akan digelar pada Sabtu (26/8/2017).
Tak Berpengaruh
"Kami mengerti komplain kami tak akan memengaruhi apa pun. Namun, kami mengajukan komplain sebagai peserta turnamen. Kami minta dua kartu kuning itu dapat ditinjau kembali sebelum pertandingan Sabtu ini," ujarnya.
Dalam pertandingan semifinal kontra Malaysia yang digelar di Stadion Shah Alam pada Sabtu malam, Timnas Indonesia U-22 harus kehilangan tiga pemain. Tidak hanya Hansamu dan Hargianto yang menepi karena hukuman akumulasi, tapi striker asal Papua, Marinus Mariyanto Wanewar, pun juga mendapatkan hukuman akumulasi kartu.
(Laporan Benediktus Gerendo langsung dari Malaysia)
Advertisement