Liputan6.com, Jakarta - Thailand bakal resmi teken kontrak dengan Dorna Sports, penyelenggara MotoGP untuk menjadi tuan rumah MotoGP mulai 2018. Thailand dikabarkan bakal teken kontrak selama tiga tahun pada Kamis (30/8/2017).
Masuknya Thailand sebagai tuan rumah MotoGP memang sudah diprediksi lama. Namun, Indonesia seharusnya mendapatkan jatah di 2018.
Baca Juga
Sayang, MotoGP 2018 yang direncanakan berlangsung di Palembang masih sebatas wacana. Jangankan persiapan untuk menggelar balapan, sirkuit yang dikabarkan berada dekat stadion Jakabaring pun belum terealisasi.
Thailand sendiri memang sudah pantas mendapatkan jatah ini. Negeri Gajah Putih sudah punya sirkuit balap motor sekelas Chang International yang berada di Buriram.
Sirkuit Chang International juga belum lama dipakai untuk menghelat balapan internasional. Sirkuit ini baru dibuka pada 2014 lalu dan sudah masuk dalam agenda tetap Kejuaraan Balap Motor WSBK.
Didesain oleh perancang sirkuit kenamaan, Herman Tilke, Sirkuit hang sudah mendapatkan penilaian grade 1 oleh FIA (Federasi Balap Mobil) dan grade A oleh FIM (Federasi Balap Motor).
Advertisement
Tak aneh jika perhelatan MotoGP di Sirkuit Chang International tinggal menunggu waktu saja. Kabarnya, MotoGP di sini bakal dihelat Oktober sebelum seri di Jepang, Australia dan Malaysia.
Thailand sendiri sempat terancam gagal gelar MotoGP. Itu karena sirkuit disponsori bir merek Chang. Sedangkan MotoGP punya sponsor Singha Beer. Persaingan antara merek bir ini yang membuat negoisasi Thailand dengan Dorna Sports tersendat. Meski begitu, masalah ini kini sudah bisa diatasi.
Cari Investor
Sebelumnya, Gubernur Sumatera Selata, Alex Noerdin sempat berupaya untuk carikan investor untuk bisa berlangsungnya MotoGP di Indonesia. Alex sempat membidik MotoGP 2018, meski itu dipastikan bakal gagal karena sudah direbut Thailand.
Dikatakan Alex, sejumlah strategi sedang dijalankan untuk memuluskan keinginan menjadi tuan rumah MotoGP, salah satunya mendirikan BUMD PT Jakabaring Sport City.
Melalui perusahaan daerah ini diharapkan pengelolaan Kawasan Jakabaring Sport City menjadi lebih profesional karena telah berorientasi bisnis.
Bahkan, menurut Alex, menjadi tidak masalah jika ada investor yang menginginkan satu kawasan di Jakabaring untuk sekaligus membangun hotel, dan fasilitas hiburan lainnya.
"Tidak masalah, asal hitung-hitungan bisnisnya jelas. Seperti diketahui pengelola PT Jakabaring Sport City ini isinya kalangan profesional bukan PNS," kata Alex Noerdin.
Meski begitu, ambisi Indonesia harus sirna. Setidaknya, Indonesia bisa berharap lagi calonkan jadi tuan rumah MotoGP setelah 2020 nanti.
Advertisement