Sukses

Timnas Indonesia U-22 Vs Myanmar: Mencari Pelipur Lara

Timnas Indonesia U-22 akan menantang Myanmar dalam perebutan tempat ketiga SEA Games 2017.

Liputan6.com, Kuala Lumpur - Timnas Indonesia U-22 ingin mencari hadiah pelipur lara, yakni medali perunggu saat jumpa Myanmar di Stadion Selayang, Selasa (29/8/2017).

Garuda Muda memang harus kembali kubur impian sudahi paceklik emas sejak 1991 lalu. Pasalnya, mereka harus takluk 0-1 di semifinal dari tuan rumah Malaysia.

Kendati demikian, permainan yang diperlihatkan Evan Dimas cs bisa dibilang berbeda. Mereka selalu mencatatkan minimal 76 persen umpan akurat di SEA Games 2017 bahkan lawan Malaysia sukses kuasai jalannya laga dengan 57persen penguasaan bola, dan 76 ersem umpan akurat.Melawan Myanmar bisa jadi pembuktian diri bagi Garuda Muda. Mereka tak boleh pulang dengan tangan hampa. Timnas Indonesia U-22 tak boleh kian terpuruk, saatnya lupakan Malaysia dan fokus ke Myanmar.Secara rekor pertemuan pada level SEA Games, Garuda Muda sudah sembilan kali menantang Myanmar sejak 1979. Kala itu Myanmar masih bernama Burma. Hasilnya, Indonesia sukses raih empat kemenangan, tiga kalah, dan dua imbang.Myanmar terbukti menjadi lawan yang kuat. Pada pertemuan terakhir dalam ajang SEA Games, Indonesia bahkan ditaklukkan 2-4 dari Myanmar di Singapura."Kami sudah persiapkan segala macam untuk pertandingan nanti. Saat ini pemain memiliki tujuan yang sama, yaitu membawa pulang medali perunggu. Dua hari melakukan recovery sangat cukup untuk bisa tampil oke di pertandingan ini," ujar asisten pelatih timnas, Bima Sakti.Garuda Muda jelas tak boleh lengah. Terlebih, pada ajang yang sama 2001 lalu, Indonesia justru takluk dari Myanmar pada perebutan juara ketiga. Kala itu, Indonesia harus takluk 0-1 dari Myanmar berkat gol Yan Paing pada menit ke-44. Ada satu nama yang wajib diwaspadai [timnas Indonesia U-22, yang Aung Thu. Pemain 21 tahun itu, sekarang masuk dalam daftar top scorer dengan empat gol. Pemain Yadanarbon FC itu juga sudah dipercaya perkuat timnas senior Myanmar dan membayarnya dengan empat gol.

Saksikan video menarik berikut ini:



2 dari 4 halaman

Fakta Pertandingan

- Indonesia baru kebobolan dua gol selama SEA Games 2017. Dua nama yang jebol gawang Garuda Muda adalah Chaiyawat Buran dan Thanabalan Nadarajah.

- Sedangkan Myanmar sangat impresif pada ajang kali ini. Anak asuh Gerd Zeise tersebut total memasukkan 12 gol alias 2,4 gol per pertandingan.

- Saat bernama Burma, Myanmar sama sekali tak pernah menang atas Indonesia. Ketika ganti nama, mereka akhirnya sukses menang pada 2001 lalu.

- Kemenangan pertama Myanmar atas Indonesia terjadi pada perebutan medali perunggu 2001 lalu.

- Indonesia bisa memanfaatkan penurunan performa dari Myanmar. Sebab, dalam dua laga terakhir, mereka selalu kalah di SEA Games 2017.

3 dari 4 halaman

Pertemuan terakhir

Lima Pertemuan Terakhir di SEA Games:

22/11/2005 Indonesia 0-0 Myanmar (SEA Gamaes 2005)
04/12/2007 Indonesia 0-0 Myanmar (SEA Games 2007)
07/122009 Myanmar 3-1 Indonesia (SEA Games 2009)
16/12/2013 Indonesia 1-0 Myanmar (SEA Games 2013)
02/05/2015 Myanmar 4-2 Indonesia (SEA Games 2015)

Lima Pertandingan Terakhir Indonesia U-22
26/08/2017 Indonesia U-22 0-1 Malaysia U-22
24/08/2017 Indonesia U-22 2-0 Kamboja U-22
22/08/2017 Vietnam U-22 0-0 Indonesia U-22
20/08/2017 Timor Leste U-22 0-1 Indonesia U-22
17/08/2017 Indonesia U-22 3-0 Filipina U-22

Lima Pertandingan Terakhir Myanmar U-22
26/08/2017 Thailand U-22 1-0 Myanmar U-22
21/08/2017 Malaysia U-22 3-1 Myanmar U-22
18/08/2017 Brunei Darussalam U-22 0-6 Myanmar U-22
16/08/2017 Myanmar U-22 3-1 Laos U-22
14/08/2017 Myanmar U-22 2-0 Singapura U-22

4 dari 4 halaman

Prakiraan Formasi

Prakiraan Susunan Pemain:

Indonesia U-22: Satria Tama; I Putu Gede Juni Antara, Rezaldi Hehanusa, Hansamu Yama Pranata, Gavin Kwan Adsit, Hargianto, Evan Dimas Darmono, Septian David Maulana, Yabes Roni, Febri Haryadi, Marinus Wanewar.

Myanmar U-22: Sann Sat; Nan Wai Min, Thiha Htet, Htike Htike Aung, Hlaing Bo, Si Thu Aung, Aung Thu, Maung Maung Lwin, Hein Thiha, Yan Naing Oo, Aung Kaung Mann.

I. Eka Setiawan