Liputan6.com, Jakarta - Timnas Indonesia U-22 hanya mampu medali perunggu pada SEA Games 2017. Namun, penampilan pasukan Luis Milla itu harus diacungi jempol. Mereka tampil impresif selama gelaran tersebut berlangsung.
Baca Juga
SEA Games 2017 cabang sepak bola akhirnya tuntas. Namun, ada kabar bagus dari sepak bola Indonesia lantaran banyaknya pemain muda yang lahir dari ajang kali ini.
Advertisement
Faktanya, sepanjang gelaran tersebut Indonesia baru sekali menelan kekalahan, yakni kontra Malaysia. Garuda Muda juga cuma kebobolan tiga gol saja.
Skuat Timnas Indonesia U-22 ini boleh dikatakan kerangka masa depan. Sebab, beberapa nama dianggap pantas perkuat timnas senior.
Siapa sajakah? Berikut Liputan6.com coba merangkum lima di antaranya:
Satria Tama
Kurnia Meiga atau Andritany Ardhiyasa pantas ketar-ketir melihat permainan impresif Satria Tama pada SEA Games 2017. Ya, kiper Gresik United tersebut menunjukkan kelasnya di bawah mistar gawang.
Satria Tama menjadi pemain bintang yang lahir di SEA Games 2017. Dia total catatkan sembilan penyelamatan dalam laga lawan Vietnam dan Myanmar.
Bahkan, saat lawan Myanmar, menurut Labbola, dia mencatatkan enam penyelamatan, dua inteceptions, dan sekali tekel. Jelas, hal itu sudah menggambarkan penampilannya yang heroik.
Advertisement
Evan Dimas
Kebutuhan timnas Indonesia akan gelandang kreatif akhirnya terjawab. Setelah masa Firman Utina, kini datanglah Evan Dimas dengan gaya yang lebih stylish.
Selama fase grup, Labbola mencatat Evan catatkan 174 umpan, ciptakan dua peluang, dan cuma delapan kali salah posisi. Pada laga semifinal kontra Malaysia, pemain Bhayangkara FC tersebut total mencatatkan dua ancaman, salah satunya on target, dan bahkan umpan suksesnya capai 84 persen.
Evan juga jadi salah satu bintang saat Indonesia benamkan Myanmar. Satu golnya itu buah dari dua tendangan on target. Dia juga melakukan 40 umpan selama pertandingan. Nah, sejumlah catatan itu sudah jelas menandakan kalau Evan dibutuhkan sekali pada level senior.
Septian David Maulana
Septian David Maulana sukses jadi bintang pada gelaran kali ini. Sempat tak dipandang karena ada nama Evan Dimas serta Hargianto di tengah, pemain Mitra Kukar itu melejit.
Beberapa kali, Septian muncul sebagai pahlawan Garuda Muda. Selama SEA Games 2017, dia sukses cetak tiga gol dan dua assist untuk Indonesia.
Jelas, penampilan apik Septian David melahirkan secercah harapan buat Indonesia. Dia bisa jadi tulang punggung timnas pada masa depan.
Advertisement
Rezaldi Hehanusa
Tak banyak yang anggap posisi Rezaldi penting. Namun dia membuktikan dengan penampilan. Rezaldi bermain sangat disiplin sebagai bek sayap kiri.
Bahkan, kehilangannya lawan Kamboja sangat terasa. Saat lawan Timor Leste dan Vietnam, dia melakukan 12 tekel dan 11 sapuan bola. Lawan lawan Vietnam dia juga melakukan tiga kali interceptions.
Puncak penampilannya saat lawan Myanmar. Masuk sebagai pengganti, pemain yang karib disapa Bule itu sukses cetak gol kelas dunia. Pemain Persija Jakarta itu juga membuat empat tekel dan satu interceptions.
Sosok Rezaldi mengingatkan kita akan Ortizan Solossa pada masa jayanya bersama Indonesia. Selain cepat, insting menyerang dan bertahan yang sama bagusnya jadi keunggulan Rezaldi dan itu akan berguna di timnas senior.
Hansamu Yama
Hansamu bertindak bak jenderal di lini belakang Indonesia. Kepemimpinannya saat jadi kapten terbukti bikin gawang Indonesia cuma kebobolan satu gol saja.
Puncak performanya tercipta saat lawan Vietnam. Pemain Barito Putera tersebut sukses lakukan 1 tekel, 4 kali menang duel area, 3 interceptions, dan 7 sapuan bola.
Kehilangan Hansamu di semifinal sangat terasa. Koordinasi antarpemain di belakang tak berjalan maksimal. Sudah lama rasanya Indonesia tak memiliki bek bertipe pemimpin, setelah Charis Yulianto, atau Hamka Hamzah.
I. Eka Setiawan
Advertisement