Sukses

3 Pemain Fiji yang Wajib Diwaspadai Timnas Indonesia

Timnas Indonesia akan berhadapan dengan Fiji di Stadion Patriot, Bekasi, Sabtu (2/9/2017).

Liputan6.com, Jakarta Timnas Indonesia akan berhadapan dengan timnas Fiji di Stadion Patriot, Bekasi, Sabtu (2/9/2017). Di atas kertas, Indonesia masih lebih baik dari Fiji. Sejauh ini, Tim Merah Putih masih menempati posisi 170 dalam peringkat FIFA, sementara Bula Boys berada di urutan ke-180. 

Selain itu, Indonesia juga akan tampil dengan kekuatan terbaiknya. Pemain-pemain senior terbaik yang berlaga di Liga 1 telah dipilih Luis Milla. Sementara satu nama, yakni Satria Tama dari Timnas Indonesia U-22 juga mendapat kesempatan menggantikan Kurnia Meiga. 

Sebaliknya, Bula Boys datang dengan rata-rata pemain berusia 23 tahun. Timnas Fiji juga tidak diperkuat pemain Stoke City, Scott Wara karena tidak mendapat izin dari klubnya. 

Meski demikian, Timnas Indonesia tidak boleh menganggap remeh kekuatan lawan. Sebab, Timnas Fiji juga tidak ingin datang jauh-jauh hanya untuk jadi bulan-bulanan Indonesia. 

Tiga pemain Fiji setidaknya pantas dapat perhatian lebih dari pasukan Merah Putih. Salah satunya adalah Roy Krishna. Pemain ini tidak hanya piawai di lapangan hijau, tapi juga terampil di arena futsal. 

Roy Krishna adalah pemain ini paling senior di kubu Fiji. Dia merupakan kapten tim dan jadi juru gedor paling berpengalaman.

Krishna melakukan debutnya untuk Fiji di South Pacific Games 2007. Dia juga telah bermain untuk negaranya di kualifikasi Piala Dunia FIFA 2010. Pada 2010, Krishna sempat dipanggil ke timnas futsal untuk Kejuaraan Futsal OFC 2010.

Selain itu, pemain bernomor 9 tersebut juga pernah mencetak satu-satunya gol tim dalam Olimpiade 2016. Patut diingat, pemain yang saat ini perkuat klub A-League, Wellington Phoenix, itu pernah mencetak gol ke gawang Malaysia pada uji coba 26 Juni 2016 lalu.

Selain Krishna, dua pemain Fiji lainnya juga pantas diwaspadai. Simak ulasannya di halaman berikut.

2 dari 3 halaman

Iosefo Verevo

Verevou merupakan striker muda masa depan Fiji. Usianya masih 21 tahun, tapi sejak 2015, ia sudah sukses menembus skuat senior.

Selain itu, Verevou juga menjadi salah satu tulang punggung Fiji di Piala Dunia U-20 2015. Pada turnamen ini, Verevou berhasil menjebol gawang Jerman meski akhirnya menyerah dengan skor menyakitkan 1-8. Dia juga mencetak gol saat menang 3-0 atas Honduras. 

Pada 7 November 2015, dia menjalani debut seniornya untuk tim nasional dalam laga uji coba melawan Vanuatu. Verevou juga masuk dalam skuat Olimpiade 2016.

3 dari 3 halaman

Christopher Wasasala

Jika Verevou jadi striker masa depan, Wassala gelandangnya. Ya, dia menjadi salah satu proyek masa depan Fiji bersama Pelatih asal Prancis, Christopher Gamel.

Wassala pernah membuat sensasi saat memperkuat Fiji pada ajang Four Nation’s Friendship Cup. Dia memenangkan sepatu emas dengan mencetak dua gol pada turnamen itu.

Pada Januari dan Februari 2016, Wasasala bergabung dengan timnas Fiji untuk tur di Spanyol. Wasasala melakukan debut untuk tim nasional senior Fiji pada 25 Mei 2017, dalam hasil imbang 1-1 melawan Kepulauan Solomon.

(Eka Setiawan)