Liputan6.com, Paris - Federasi Sepak Bola Eropa (UEFA) resmi lakukan investigasi atas kegiatan transfer yang dilakukan klub Prancis, Paris Saint-Germain (PSG) di bursa transfer musim panas. UEFA menyelidiki kemungkinan klub yang dimiliki taipan Qatar ini melanggar aturan Financial Fair Play (FFP).
Seperti diketahui, PSG sudah jor-joran belanja pemain. Salah satunya saat memboyong Neymar dari Barcelona dengan transfer 222 juta euro atau Rp 3,4 Triliun.
Baca Juga
Advertisement
PSG mencoba seimbangkan neraca antara pengeluaran dan pemasukan dengan menjual dua pemain yaitu Blaise Matuidi (Juventus) dan Serge Aurier (Tottenham Hotspur). Diyakini penjualan dua pemain ini belum menutup atau setidaknya mengurangi ketimpangan antara neraca pengeluaran dan pendapatan.
Matuidi dijual 20 juta euro, sedangkan Aurier dilepas dengan mahar 23 juta euro. Ini artinya, PSG baru mendapatkan 43 juta euro saja.
Belum selesai kontroversi, PSG sudah membuat sensasi dengan meminjam striker AS Monaco, Kylian Mbappe. Peminjaman ini diyakini hanya akal-akalan PSG saja. Sejatinya, Mbappe akan dibeli dengan transfer 180 juta euro musim depan.
"Dewan pengawas keuangan klub UEFA sudah membuka investigasi formal kepada PSG terkait kegiatan transfer mereka untuk mengetahui apakah sesuai FFP atau tidak," bunyi pernyataan UEFA.
"Investigasi difokuskan dengan bagaimana PSG memenuhi azas neraca seimbang, utamanya terkait kegiatan transfer saat ini."
Meski begitu, UEFA enggan berkomentar lebih jauh terkait kemungkinan sanksi. UEFA akan berkomentar setelah hasil investigasi terhadap PSG didapatkan.