Liputan6.com, Bekasi - Bermain imbang 0-0 melawan tim sekelas Fiji tentu hasil yang buruk bagi timnas Indonesia. Penilaian tersebut juga terlepas dari laga di Stadion Patriot Chandrabhaga, Bekasi, Sabtu (3/9/2017), itu hanya bertajuk uji coba.
Momen pertama pelatih Luis Milla mendampingi timnas Indonesia senior gagal diakhiri dengan sebuah hasil manis. Padahal, timnas Indonesia punya banyak alasan untuk menang saat melawan Fiji.
Baca Juga
Seperti diketahui, Fiji bukanlah sebuah negara di mana sepak bola menjadi olahraga populer. Di sana masyarakat lebih meminati rugbi. Selain itu, posisi Indonesia di peringkat FIFA juga lebih baik dari Fiji.
Sayang, meski memanggil sejumlah pemain berpengalaman seperti Irfan Bachdim, Andik Vermansah, Stefano Lilipaly, Rizki Pora, hingga Boaz Solossa, tim Merah Putih tetap tak menang. Namun, hal itu tak mengurangi kepercayaan Luis Milla kepada pemain senior.
"Paga laga internasional berikutnya saya akan kembali membawa pemain senior. Saya berharap kami bisa bermain lebih baik lagi. Segala sesuatunya butuh waktu," kata Luis Milla yang sudah menjadi pelatih timnas Indonesia sejak Januari 2017.
Kabarnya, timnas Indonesia senior bakal kembali melakoni uji coba pada FIFA Matchday Oktober 2017. Sekretaris Jenderal (Sekjen) PSSI Ratu Tisha sempat menyebut Portugal sebagai salah satu calon lawan timnas Indonesia.
Advertisement
Total ada lima sampai enam negara yang masuk daftar calon lawan uji coba timnas Indonesia. Dan Milla memastikan akan tetap memanggil para pemain senior, bukan tim U-22 yang baru saja tampil di SEA Games 2017.
"U-22 kemarin juga butuh waktu mengerti secara perlahan-lahan. Mudah-mudahan bulan depan saya sudah mengaplikasikan ide permainan yang saya inginkan," ungkap Luis Milla.