Liputan6.com, Magelang - Pengelola gelanggang olahraga dari berbagai daerah Indonesia berkumpul di Magelang, Sabtu (9/9/2017). Mereka ingin meningkatkan kordinasi dan bertukar ilmu untuk memaksimalkan aset yang ada.
Direktur Utama Gelora Bung Karno (GBK), Winarto mengungkapkan, kondisi gelanggang olahraga di berbagai daerah kerap terbelangkai dan tidak terawat. Padahal, gelanggang olahraga dibangun dengan dana besar dan mengunakan APBD yang notabene milik rakyat.
Advertisement
Baca Juga
"Di berbagai daerah banyak gelanggang olahraga, tapi biasanya kegiatan hanya seminggu hingga dua minggu. Makanya banyak gelanggang terbengkalai dan tidak terawat. Padahal dana pembangunannya menggunakan uang rakyat juga," jelasnya.
Banyaknya gelanggang olahraga yang terbengkalai menjadi keprihatinan tersendiri. Berdasar kondisi tersebut, pemerintah, dalam hal ini Gelora Bung Karno, menginisiasi pembentukan membentuk Asosiasi Gelanggang Olahraga Seluruh Indonesia (AGSI).
"Kita sudah inventaris ada 70 gelanggang yang sudah tergabung. Tapi ini masih akan bertambah, keanggotaan bersifat terbuka. Nanti resminya kami luncurkan pada Oktober," jelas Winarto.
Pembentukan asosiasi ini penting untuk membentuk jaringan gelanggang olahraga seluruh Indonesia. Dengan demikian, ada proses berbagi pengalaman dalam pengelolaan gelanggang olahraga.
"Kebetulan GBK adalah gelanggang olahraga terbesar. Dan saat ini kita sedang renovasi untuk Asian Games. Kita sedang mengembangkan online system booking. Hal-hal seperti inilah yang kita coba untuk berbagi," paparnya.
Melalui asosiasi ini, pengelola gelanggang olahragajuga bisa berbagi pengalaman manajemen. Sebab, menurut Winarto, gelanggang olahraga bisa dimanfaatkan untuk kegiatan lain.
"Gelanggang bisa dijadikan untuk kegiatan masyarakat, acara musik, event perusahaan, pameran, hingga pernikahan. Pokoknya yang bisa bermanfaat untuk masyarakat dan multifungsi. Dengan demikian, bisa ada pemasukan rutin sehingga pemeliharaan berjalan dan penampilan gedung tetap terjaga," pungkas Winarto.