Sukses

Mental Jadi Tantangan Terbesar Rossi di MotoGP

Rossi menempati urutan keempat dan terpaut 42 poin dari puncak klasemen MotoGP.

Liputan6.com, Misano - Valentino Rossi bisa dipastikan sudah tak memiliki peluang untuk menjadi juara dunia MotoGP 2017. Artinya, pembalap Movistar Yamaha itu harus lebih lama menahan dahaga untuk mengakhiri paceklik gelar juara dunia.

Sudah menjadi rahasia umum bahwa Rossi berambisi meraih gelar juara dunia MotoGP kedelapan atau ke-10 di semua kelas. Sayang, upayanya dalam beberapa musim terakhir belum berujung dengan kesuksesan.

Dalam tiga musim sebelumnya, The Doctor harus puas hanya menyandang status sebagai runner-up. Dan upayanya di musim ini juga berakhir dengan kegagalan. Terpaksa absen akibat operasi patah kaki membuat perjuangan Rossi harus berakhir lebih cepat.

Mark Webber, mantan pembalap Formula 1 yang menjadi tamu kehormatan pada balapan MotoGP San Marino, ikut mengomentari situasi Rossi. Webber menilai masalah yang kini dihadapi pembalap berusia 38 tahun itu adalah mental.

"Saya yakin ia akan melakukan pekerjaan hebat dalam kejuaraan mendatang. Sayang ia cedera. Terlepas dari patah kaki, akan menjadi tantangan mental untuk menghadapi situasi ini. Sulit baginya untuk lulus ujian mental selama beberapa bulan ke depan karena ia tahu melewatkan kesempatan besar," ujar Webber, dilansir Tuttomotoriweb.



Webber yang aktif sebagai pembalap Formula 1 pada 2002-2013 juga tak menyalahkan Rossi atas kegagalannya mengakhiri peluang juara MotoGP 2017 lebih cepat. Menurutnya, cedera yang didapat Rossi juga menjadi bagian dari pekerjaan.

"Kita semua tahu bahwa ia cedera saat berlatih. Seperti biasa, ada risiko cedera yang memaksa Anda tidak bisa melanjutkan pekerjaan. Namun, faktanya absen di Misano sangat disayangkan karena itu adalah balapan rumahnya," jelas Webber.