Sukses

Inilah Aturan Penggunaan Ponsel di Timnas Indonesia U-19

Pemain timnas Indonesia U-19 diminta menitipkan ponsel pada malam hari selama mengikuti Piala AFF U-18.

Liputan6.com, Yangon - Setiap pelatih memiliki gaya masing-masing, termasuk menetapkan aturan. Di timnas Indonesia U-19, Indra Sjafri memberlakukan satu aturan terkait penggunaan telepon genggam.

Aturan ini bukan hal baru karena sudah diterapkan sejak awal pemusatan latihan timnas Indonesia U-19 di Cijantung, Jakarta Timur. Namun, saat mengikuti turnamen, aturan ini diperketat penerapannya.

Media Officer timnas Indonesia U-19, Bandung Saputra, menjelaskan aturan terkait penggunaan telepon genggam terhadap para pemain, khususnya selama Piala AFF U-18 2017 berlangsung.

"Biasanya sekitar pukul 20.00-21.00 para pemain datang dengan ke kamar asisten pelatih Miftahudin untuk mengumpulkan telepon genggam mereka. Keesokan paginya, biasanya saat seusai sarapan, handphone tersebut bisa diambil pemain dan begitu seterusnya," beber Bandung.

Tujuan dari penerapan aturan ini, salah satunya agar pemain tidur dan tidak begadang lantaran bermain ponsel. Dalam kasus khusus seperti yang dialami Saddil Ramdani, yang sedang jadi bulan-bulanan warganet akibat kartu merah pada semifinal melawan Thailand, Jumat (15/9/2017), peraturan tersebut bisa memberikan ketenangan pada pemain.

Bandung mengungkapkan, pemain menaati peraturan ini. Pemain timnas Indonesia U-19 mengerti dan dengan sukarela menyerahkan telepon genggam ke tim pelatih pada jam yang telah ditentukan tanpa harus diingatkan.

Aturan penggunaan telepon genggam juga diterapkan beberapa negara lain, seperti Thailand dan Filipina. Saat pemusatan latihan jelang SEA Games 2017, tim pelatih dan manajemen timnas Thailand U-22 melarang para pemain aktif di media sosial.

Sementara, selama tampil di Piala AFF U-18 2017 ini, timnas Filipina, sesuai pengakuan kiper Quincy Julian Kammeraad, membatasi dengan hanya mengizinkan para pemain memainkan telepon genggam selama 2-3 jam.

(Laporan jurnalis Bola.com Aning Jati dan fotografer Liputan6.com Yoppy Renato dari Yangon, Myanmar)