Liputan6.com, Bogor - Tren negatif PS TNI di Liga 1 2017 masih berlanjut. Mereka harus mengakui kemenangan 3-2 Madura United di Stadion Pakansari, Bogor, Senin (18/9/2017). Akibatnya, posisi PS TNI di klasemen pun kembali merosot.
Pelatih PS TNI, Ivan Kolev pun menuding perubahan manajemen yang telat sebagai salah sato faktor tren buruk timnya. Ia kecewa karena pergantian manajemen PS TNI yang baru dilakukan setelah jendela transfer putaran kedua Liga 1 ditutup.
Advertisement
Baca Juga
PS TNI kini sudah memiliki manajemen baru setelah manajemen lama yang sempat diisukan menunggak gaji diganti. Namun, pergantian pengurus yang dilakukan setelah jendela transfer putaran kedua Liga 1 membuat Ivan Kolev sebagai pelatih tak bisa berbuat banyak.
Ivan Kolev mengaku sudah mencoba menekan untuk seleksi pemain baru saat manajemen lama masih mengurus PS TNI. Namun, pelatih asal Bulgaria itu tetap tidak mendapatkan respons untuk mendapatkan pemain baru.
Akhirnya saat manajemen baru datang, keinginan Kolev untuk mendapatkan pemain baru sirna karena bursa transfer sudah ditutup.
"Manajemen baru ini kerjanya bagus dan sangat serius. Namun, sayang pergantian manajemen itu saya rasa terlambat karena bursa transfer sudah ditutup. Jadi saya hanya bisa mengandalkan pemain-pemain yang saya miliki ini hingga akhir musim," ujar Ivan Kolev usai PS TNI kalah 2-3 dari Madura United di Stadion Pakansari, Cibinong, Senin (18/9/2017).
"Saat manajemen lama masih ada saya kesulitan untuk meminta seleksi pemain. Saya sudah berkali-kali meminta tapi tidak juga ada jawaban. Sekarang manajemen baru bagus, tapi seleksi pemain saya sudah gagal total," lanjutnya.
Ivan Kolev pun tampaknya sudah tak terlalu optimistis untuk mengejar target finis di posisi lima besar Liga 1 2017. Pelatih asal Bulgaria itu mengatakan ia hanya ingin mempertahankan tim agar terhindar dari zona degradasi dan tetap di kasta utama pada musim depan.
"Sekarang PS TNI akan fokus untuk tetap berjuang hingga akhir musim agar tetap berada di liga ini dan terhindar dari degradasi," ujar mantan pelatih Timnas Indonesia itu.