Liputan6.com, Jakarta - Zlatan Ibrahimovic tak perlu diragukan lagi kehebatannya. Namanya sudah tenar. Namun ternyata, banyak fakta tersembunyi dari seorang pemain setinggi 195 cm itu.
Pemain asal Swedia ini adalah penghibur yang dikenal baik di dalam maupun luar lapangan. Dia memiliki mulut yang keras, tapi sukses membuktikannya di atas lapangan.
Baca Juga
Striker yang kini memperkuat Manchester United itu juga punya keahlian khusus di luar sepak bola, yakni taekwondo. Sudah sejak usia 17 tahun, rupanya Ibramovic sudah menyandang sabuk hitam olahraga bela diri ini.
Bahkan, striker Swedia ini sempat sangat serius menekuni olahraga tersebut. Dia pernah belajar ilmu bela diri taekwondo di Enighet, sebuah klub taekwondo di Malmo.
Nah. selain itu, ada lima fakta tersembunyi lainnya soal Ibrahimovic. Apa saja? Berikut ulasannya dikutip Sportskeeda:
Advertisement
1. Zlatan Jadi Merek Burger
Ibrahimovic telah dipuja oleh penggemar karena sikapnya yang lucu dan blakblakan. Itulah sebabnya ada beberapa fan yang menemukan cara berbeda untuk memberi penghargaan kepada pahlawan mereka.
Setelah pindah ke PSG, Doddy's Cafe, sebuah kafe yang terletak di pinggiran Kota Boulogne-Billancourt, Paris menamai salah satu burger mereka dengan namanya. Le Zlatan adalah burger 600 gram raksasa yang diyakini merupakan favorit di sana.
Burger itu menggabungkan 600 gram daging sapi cincang dengan bawang bombay, bacon, dan tiga jenis keju, termasuk cheddar. Emmental dan Auvergne Blue, semuanya terdapat dalam roti raksasa yang telah dibuat khusus.
Jean-Phillipe Grandin, Manajer Doddy's Cafe, menegaskan bahwa hanya tujuh orang yang bisa memakannya sampai habis sampai saat ini.
Advertisement
2. Cetak Gol di 6 Klub Berbeda di Liga Champions
Zlatan Ibrahimovic tetap menjadi satu-satunya pemain yang mencetak gol dengan enam klub berbeda di Liga Champions, meski dia tidak pernah memenangkan kompetisi itu. Dia telah mencetak gol untuk Ajax, Barcelona, Juventus, AC Milan, Inter Milan, dan PSG di Liga Champions.
Manchester United bisa menjadi klub ketujuh saat ia kembali setelah pulih dari cedera lututnya. Itu bisa terjadi andai mereka berhasil sampai ke tahap sistem gugur dan dia masuk dalam skuat nanti. Dia memenangi Liga Europa tahun lalu. Namun, Liga Champions masih tetap menjadi impiannya.
Barcelona dan Inter Milan memenangi Liga Champions pada 2010 dan 2011 sesaat setelah dia pergi. Dengan berada pada senja dalam kariernya, dia mungkin tidak mendapatkan kesempatan yang lebih baik kali ini.
3. Zlatan Mencintai Film Scarface
Dari semua film yang ditonton Zlatan, Scarface adalah favorit utamanya. Striker Swedia ini menonton film favoritnya itu sekitar dua atau tiga kali setiap tahun.
Dia juga pernah bilang ingin sekali mengundang seseorang untuk makan malam. Yang dimaksudnya adalah salah satu bintang film Scarface, Al Pacino. Scarface adalah kisah pengungsi Kuba bernama Tony Montana yang tiba di Miami tanpa apa-apa dan kemudian menjadi gembong narkoba yang hebat. Al Pacino memainkan peran Tony Montana di film ini.
Advertisement
4. Setia Kawan
Persahabatan Ibra dan Maxwell merupakan salah satu bromances paling terkenal di dunia sepak bola. Keduanya bermain bersama di Ajax, Barcelona, Inter Milan dan PSG.
Ketika tanda tangan kontrak dengan Ajax pada 2001, dia bertemu Maxwell pada hari pertamanya di Amsterdam. Keduanya telah menjadi teman terbaik sejak itu.
Maxwell juga membiarkan Ibrahimovic berbagi apartemennya. Pemain asal Brasil itu juga kebalikan dari pemain Swedia yang vokal tersebut. Dia suka diam di lapangan dan luar kapangan serta tidak memiliki ego yang besar. Tidak mengejutkan penggemar saat Zlatan menulis tentang Maxwell dalam autobiografinya.
"Terkadang aku heran, dia menjadi begitu baik. Orang baik seperti dia biasanya tidak berhasil dalam sepak bola," seloroh Ibra dalam bukunya
5. Hanya Ada Satu Pemain yang Bisa 'ngolongin' Ibra
Tidak banyak yang bisa membanggakan daripada kesuksesan melakukan nutmegged melawan Ibra. Dialah Aurelien Chedjou, bek Kamerun, yang akan menghargai saat itu selama sisa hidupnya.
Hal itu terjadi saat Lille berhadapan dengan PSG di Ligue 1. Kala itu para pemain Paris sulit sekali menembus pertahanan Lille.
Zlatan kemudian mencoba lebih mendekat pada bek Lille dengan berlari mendekati mereka sendirian. Dan kemudian hal itu terjadi. Saat Ibra bergegas masuk, Chedjou mendorong bola melewati kakinya dengan sentuhan pendek.
Ibrahimovic memberikan senyuman karena dia tahu telah kalah. Bek itu telah mendapatkan rasa hormatnya dengan cara yang hebat.
Eka Setiawan
Advertisement