Sukses

Kisah David Ginola Hidup Lagi Setelah 8 Menit Meninggal

Menurut David Ginola, kematian seperti tengah menyaksikan televisi yang tiba-tiba kosong.

Liputan6.com, Jakarta David Ginola mengungkapkan kejadian horor yang menimpanya Mei lalu. Mantan pesepak bola asal Prancis itu mengalami serangan jantung dan membuatnya secara klinis meninggal selama 8 menit sebelum akhirnya berhasil diselamatkan oleh tim medis. 

Kepada The Sun, Ginola yang sempat bersinar bersama Paris Saint Germain (PSG) tersebut mengaku tengah mengikuti laga amal saat insiden tidak terlupakan itu terjadi. Pria berusia 49 tahun itu tiba-tiba terjatuh dan tidak sadarkan diri dengan posisi lidah tertelan. 

Kondisi ini serta merta membuatnya berhenti bernapas dan secara klinis meninggal sampai paramedis datang dengan alat pacu jantung. Ginola kemudian dilarikan ke rumah sakit dan menjalani empat kali operasi bypass demi menyelamatkan nyawanya.

"Saat itu saya tengah berlari ke tengah lapangan saat boom, jantung saya berhenti dan saya terjerembab dengan wajah menyentuh tanah lebih dulu," ujar Ginola.

"Para pemain menyangka saya bercanda, tapi kemudian mereka berkata,' Lihat dia, dia bermasalah, dia tidak bercanda.'," ujar Ginola menambahkan.

Menyadari ada masalah, rekan-rekannya segera mendekat untuk memberi pertolongan. Mereka berusaha keras untuk mengeluarkan lidah Ginola yang tertelan. Namun upaya tersebut sulit, karena Ginola selalu menjepit setiap jari yang masuk ke dalam mulutnya. 

"Jantung saya setidaknya berhenti selama setidaknya 8 menit. Tidak ada denyut. Saat itu saya meninggal. Kemudian ambulans mendarat dan mereka mengaitkan saya dengan alat pacu jantung," kata pemain yang pernah memperkuat Newcaslte dan Tottehan Hotspur itu. 

Menurut Ginola, drama belum juga berakhir. Sebab setelah disetrum sebanyak tiga kali, tidak juga ada tanda-tanda kehidupan. "Mereka mulai putus asa," kata Ginola. 

Rekan-rekannya terus menyemangati petugas medis untuk tetap berusaha. Dan entah bagaiamana, mereka bisa melihat badan Ginola berjuang untuk tetap hidup kembali. 

"Setelah kali keempat, jantung saya akhirnya berdenyut kembali. Petugas medis kemudian melihat ke arah teman saya dan memberi tahu mereka menemukan denyut. Semua orang mulai bersorak dan menangis," kata pemain kelahiran Gassin, Prancis tersebut. 

Saksikan juga video pilihan di bawah ini:

 

 

 

2 dari 2 halaman

Bergadang Sebelum Tampil

Sehari sebelum tampil pada laga amal yang berlangsung 19 Mei lalu, Ginola bergadang menyaksikan konser Chris Brown. Sedangkan siangnya, Ginola juga sempat tampil pada turnamen golf dan menikmati beberapa gelas anggur bersama cerutu usai makan siang. 

Saat pertandingan, Ginola pun hanya bertahan 25 menit.

"Sangat aneh, karena sama sekali tidak ada peringatan. Saya tidak ingat apapun, tapi saya diberi tahu kalau saya tampil baik dan berhasil mencetak gol," katanya.  

"Pada satu tahap, saya merasa pusing dan nyeri pada otot dan teman saya meminta saya agar tetap berada di bench saya. Tapi saya ngotot ingin bermain," ujar Ginola. 

Semasa aktif sebagai pemain profesional, Ginola pernah bersinar saat memperkuat PSG, Newcastle United, dan Tottenham Hotspur. Bersama Spurs, Ginola bahkan sempat mendapat predikat sebagai pemain terbaik Liga Inggris pada tahun 1999. Setelah mengakhiri karier di sepak bola profesional bersama Everton 2002 lalu, Ginola masih aktif di sepak bola amatir. 

Tidak lama setelah gantung sepatu, pola hidupnya pun mulai berubah. Ayah dua anak itu semakin sering merokok dan mengkonsumsi minuman beralkohol. Namun saat dia sembuh, Ginola menganggap gaya hidup bukan pemicu serangan jantung yang dialaminya. 

Menurutnya, insiden itu lebih kepada faktor genetik yang diwarisi dari orang tuanya. 

Sebelumnya, Ginola sama sekali tidak pernah memikirkan tentang kematian.  Namun setelah serangan jantung tersebut, Ginola pun mulai menata kehidupannya. "Bagi saya mati itu seperti melihat televisi yang tiba-tiba blank. Saya tidak merasakan apapun," katanya. 

"Sejak saat itu, saya menanyakan kepada diri saya sendiri apakah saya layak dapat kesempatan kedua," ujar Ginola. 

Bukan hanya pesepak bola yang telah pensiun, serangan jantung beberapa kali juga dialami pemain profesional yang masih aktif. Beberapa kasus bahkan berujung kepada kematian. 

 

 

Â