Sukses

5 Pemain Terbaik Jerman Ini Menjajah Kompetisi Top Eropa

Bintang-bintang Timnas Jerman ini bermain di luar Bundesliga.

Liputan6.com, Munchen - Jerman dikenal sebagai gudangnya pesepak bola berkualitas. Terbukti banyak pemain Timnas Jerman yang tersebar di sejumlah kompetisi top Eropa.

Bahkan, para talenta Der Panzer menjadi tulang punggung klubnya di luar Bundesliga. Dalam kurun tiga tahun terakhir, Timnas Jerman sukses gondol dua trofi sekaligus, yakni Piala Dunia 2014 dan Piala Konfederasi 2017.

Torehan itu jadi bukti Jerman tengah menjajah negara lain melalui sepak bola. Padahal, di Piala Konfederasi, Jerman memilih menurunkan para pemain pelapisnya.

Hal ini jelas menandakan kalau talenta mereka sangat merata. Terbukti juga para pemain dari Die Mannschact menjadi tulang punggung klub-klub di luar Bundesliga.



Berikut lima pemain terbaik Timnas Jerman yang bermain di luar Bundesliga dikutip Sportskeeda:
2 dari 6 halaman

1. Toni Kroos

Memasuki musim keempat bersama Real Madrid, Toni Kroos jadi sosok vital di sana. Pemenang Piala Dunia itu jadi jantung permainan Zinedine Zidane yang raih gelar Liga Champions dua kali beruntun.

Bergabung dengan raksasa Spanyol pada 2014, eks Bayern Muenchen itu sudah kemas 155 pertandingan di semua kompetisi. Pemain berusia 27 tahun itu telah menciptakan 45 gol.

Kemampuannya untuk bermain agak dalam atau sebagai No.10 membuat Kroos menjadi gelandang yang sempurna untuk poros Zidane. Dia sangat leluasa menguasai lini tengah bersama  Luka Modric.

3 dari 6 halaman

2. Sami Khedira

Meninggalkan VfB Stuttgart untuk Real Madrid pada usia 23 tahun, Sami Khedira telah menjadi salah satu gelandang box-to-box terbaik di sepak bola modern. Dia telah memenangkan Bundesliga, La Liga, Serie A dalam kariernya.

Setelah bergabung dengan Juventus pada 2015 dengan status bebas transfer, adil untuk mengatakan bahwa di bawah Massimiliano Allegri, pemain berusia 30 tahun itu telah memainkan sepak bola terbaiknya. Dia bermain sesuai ekspektasi ketika menjadi gelandang bertahan.

Akan tetapi, dia menggunakan otaknya untuk membaca permainan, membuatnya menjadi salah satu yang terbaik yang pernah ada. Dengan Piala Dunia 2018 sebentar lagi, tidak ada keraguan bahwa dia akan memainkan peran penting bagi Joachim Low untuk mempertahankan mahkota mereka di Rusia tahun depan.

4 dari 6 halaman

3. Marc-André ter Stegen

Setelah mendapat kecaman di Barcelona dan Jerman, Marc-André ter Stegen telah memperbaiki permainannya sendiri. Dia kini bisa dibilang menjadikannya salah satu kiper terbaik di dunia.

Sial baginya, dia harus bermain di bawah bayangan Manuel Neuer dalam timnas Jerman. Setelah bermain 127 pertandingan di semua kompetisi untuk Borussia Mönchengladbach, Ter Stegen beralih ke raksasa Spanyol, Barcelona, menggantikan Victor Valdes.

Kritikan itu dipukul balik olehnya. Cukup adil mengatakanbahwa pemain berusia 25 tahun sekarang telah tenang setelah kepindahannya di tahun 2014.

5 dari 6 halaman

4. Leroy Sane

Meski baru memulai di Liga Inggris musim ini, Leroy Sane sukses membuktikan kualitasnya. Dia telah mencetak dua gol dan satu di antaranya layak mendapat penghargaan.

Bahkan pada usia 21 tahun, sepertinya Sane sudah lama bermain di Liga Inggris. Datang melalui akademi terkenal Schalke, Knappenschmiede, Sane memulai debutnya di Bundesliga pada usia 18 tahun, sebelum mencetak gol pada debut Liga Champions melawan raksasa Spanyol, Real Madrid saat berusia 19 tahun.

Sekarang di bawah Pep Guardiola, Sane akan datang sebagai pemain yang bisa dapat label harga lebih dari 150 juta euro. Mampu bermain di mana saja, Sane kini jadi penyuplai Sergio Aguero di depan.

6 dari 6 halaman

5. Mesut Ozil

Mesut Ozil kini memasuki tahun terakhir kontraknya di Arsenal. Masa depannya mulai jadi bahan pembicaraan, tapi kualitasnya jangan dipertanyakan.

Setelah bergabung dengan The Gunners, Ozil tampil bak jantung permainan. Visi bermainnya membuat dia sosok penting dalam serangan Arsenal.

Ozil telah berhasil terlibat dalam 89 gol bersama Arsenal dengan mencetak 32 gol dan 57 assists. Bahkan dengan beberapa statistik terbaik di Liga Inggrisnya belum mencakup semua, soal operan, hingga penciptaan peluang.

(Eka Setiawan)