Sukses

Juventus Pesta Gol, Allegri Puji 2 Pemain Ini

Juventus menempel Napoli di puncak klasemen Liga Italia dan hanya kalah selisih gol.

Liputan6.com, Turin - Tren positif Juventus masih berlanjut hingga pekan keenam Liga Italia 2017/2018. Korban terkini mereka adalah rival sekota, Torino, di Allianz Stadium, Minggu (24/9/2017) dinihari WIB.

Raihan tiga poin Juventus didapat lewat kemenangan empat gol tanpa balas pada laga yang bertajuk Derby della Mole tersebut. Pesta gol mereka dimulai dengan aksi Paulo Dybala. Ia memaksimalkan assist Miralem Pjanic di menit ke-16.

Selanjutnya, giliran Pjanic yang mencetak gol di menit ke-20. Dua gol sisanya dilesakkan Alex Sandro di menit ke-57 dan Dybala ke-90+1. Kemenangan itu membawa Juventus menempel Napoli di puncak klasemen. Keduanya hanya terpisah selisih gol.

Usai laga, pelatih Massimiliano Allegri melayangkan pujian kepada Mario Mandzukic. Meski tak mencetak gol, Allegri menilai peran pemain Kroasia tersebut dalam kemenangan 4-0 atas Torino tetap vital.

"Saya berterima kasih kepada Mandzukic atas penampilannya. Saya yakin dia bisa bermain dengan senang hati di lini tengah. Dia memiliki (keunggulan) fisik dan teknik, jadi dia bisa melakukan pekerjaannya di manapun," ungkap Allegri, dikutip dari Football Italia.



Tak lupa, ia juga menyanjung penampilan Dybala yang berevolusi menjadi penyerang andalan Juventus. Bagi Dybala, itu adalah gol ke-10 dari enam laga Liga Italia sekaligus yang ke-12 di semua kompetisi musim ini.
2 dari 2 halaman

Saran dari Allegri

"Dybala bekerja dengan sangat baik. Tapi saya tahu ada periode ketika yang lain mencetak gol. Jadi kami harus memperbaiki diri sebagai individu dan sebagai tim," jelas Allegri.



Meski begitu, Allegri juga tetap memberikan nasehat kepada Dybala. Itu karena pemain asal Argentina tersebut menempatkan dirinya dalam risiko cedera di laga tersebut. Padahal, Juventus sudah unggul gol dan jumlah pemain sejak menit ke-24.

"Saat kami memegang kendali, kami harus berusaha menghindari cedera. Sebagai contoh, Dybala terlalu lama memegang bola di babak kedua dan memancing pelanggaran saat seharusnya ia sudah lewat atau menembak.