Liputan6.com, Sociedad - Pemain sayap Belgia, Adnan Januzaj, bersyukur dengan keputusan Jose Mourinho yang menendangnya dari skuat Manchester United (MU). Januzaj dilepas MU ke Real Sociedad pada bursa transfer musim panas lalu.
Bagi winger berusia 22 tahun tersebut, meninggalkan MU bukanlah keputusan terburuk. Terlebih lagi, Januzaj memang membutuhkan menit bermain agar bisa mendapat tempat di skuat Timnas Belgia untuk Piala Dunia 2018.
Advertisement
Baca Juga
"Jose Mourinho mengambil keputusan dengan cepat dan mewujudkan hal itu," ucap Januzaj, dikutip dari media Inggris, Daily Mail.
Januzaj yang menembus skuat utama MU pada 2013 sempat dipinjamkan ke Borussia Dortmund dan Sunderland. Kariernya dianggap tidak berkembang oleh manajer MU kala itu, Louis van Gaal.
"Saya sudah dua tahun tidak bermain untuk MU. Jose merupakan manajer yang hebat dan dia bersikap adil untuk saya. Dia memberikan saya kesempatan pergi untuk berkembang di tempat lain," katanya.
Titisan Ryan Giggs
Nama Januzaj mulai naik daun pada 2014, ketika MU dilatih David Moyes. Berposisi sebagai winger kiri, Januzaj disebut-sebut sebagai titisan pemain legendaris MU, Ryan Giggs.
"Saya tahu Sir Alex (Ferguson) akan selalu menanti saya di ujung sambungan telepon. Begitu pula dengan (Ryan) Giggs dan (David) Moyes. Mereka adalah orang yang selalu mendukung saya," ujarnya.
Januzaj melanjutkan, kariernya tak berkembang setelah MU dilatih Louis van Gaal. Dia mengaku tidak cocok dengan pola permainan yang diterapkan manajer asal Belanda tersebut.
"Pemain sayap butuh kepercayaan diri. Selain itu, pemain sayap ingin manajer yang menyarankan kami untuk melewati pemain lawan. Namun bersama Van Gaal kami disuruh bermain lamban," kata Januzaj seperti dilansir Manchester Evening News.
"Banyak pemain MU yang tidak bahagia saat Van Gaal menjadi manajer. Kami sering mengadakan rapat yang rumit untuk membahasnya," ucapnya.
Advertisement