Liputan6.com, Alcaniz - Daftar pesaing perebutan gelar juara dunia MotoGP makin ketat. Marc Marquez saat ini masih mengunci posisi sebagai pimpinan klasemen dengan raihan 224 poin disusul Andrea Dovizioso dengan selisih 16 angka, dan Maverick Vinales (28).
Tentunya ini akan semakin menarik untuk melihat tiga produsen (Honda, Ducati, dan Yamaha) berjuang untuk menempatkan pembalapnya sebagai raja di kelas utama MotoGP 2017. Sejauh ini tinggal 100 poin yang bakal diperebutkan tiga kandidat tersebut di empat balapan tersisa musim ini.
Advertisement
Baca Juga
Dalam kesempatan ini, Direktur Yamaha Massimo Meregalli tampaknya masih mempertimbangkan untuk menggunakan permainan team order. Ada kemungkinan di empat balapan tersisa Pabrikan Jepang ini akan meminta Valentino Rossi untuk tidak menghalangi kecepatan Vinales.
Tapi untuk saat ini, Meregalli menyatakan belum ada rencana memainkan team order. "Kami akan meminta Valentino untuk tidak menghalangi Maverick jika memang begitu, tapi dalam hal apapun belum ada perintah dari tim. Itu tidak pernah terjadi di Yamaha dan kami belum mempertimbangkannya untuk saat ini," katanya seperti dikutip dari Mundo Deportivo, Jumat (29/9/2017).
Jika situasinya berbalikm kemungkinan Yamaha akan menitah Vinales untuk memainkan team order. Pandangan itu muncul lantaran selama ini setiap permintaan Top Gun tidak pernah dipenuhi tim Garpu Tala.
Salah satu hal yang paling mencolok adalah ketika permintaan Rossi untuk melakukan perubahan sasis dipenuhi. Sejak saat itulah, Vinales belum pernah merasakan kemenangan.
Penikmat kuda besi di seluruh dunia pun semakin penasaran apa yang akan terjadi selanjutnya. Balapan terdekat akan berlangsung di Grand Prix Jepang pada 15 Oktober mendatang. Benarkah Rossi dilarang halangi Vinales?
(David Permana)