Sukses

Juventus Ditahan Atalanta, Allegri Keluhkan Teknologi VAR

Juventus harus puas bermain imbang 2-2 kontra Atalanta.

Liputan6.com, Bergamo - Kemenangan beruntun Juventus di Serie A terhenti di pekan ketujuh saat menghadapi Atalanta di Stadion Atleti Azzuri D’Italia, Minggu (2/10/2017). I Bianconeri ditahan imbang 2-2 dalam laga tersebut.

Juventus sejatinya sudah unggul 2-0 lebih dulu dalam waktu 24 menit lewat gol Federico Bernardeschi dan Gonzalo Higuain. Namun, Atalanta berhasil menyamakan kedudukan lewat Mattia Caldara dan Bryan Cristante. Paulo Dybala nyaris membawa Juventus unggul di menit 84, tapi penaltinya gagal berbuah gol.

Dengan tambahan satu poin ini, Juventus kini tertinggal dari Napoli yang sukses menyapu bersih tujuh laga dengan kemenangan. La Vecchia Signora diuntit Inter Milan di peringkat ketiga yang juga telah mengumpulkan 19 poin.

Usai pertandingan, pelatih Juventus, Massimiliano Allegri, mengeluhkan penggunaan teknologi VAR (video assistant referee) yang cukup dominan dalam laga tersebut. Salah satunya terkait penganuliran gol Mario Mandzukic di menit 57.

Gol tersebut dianulir lantaran sebelumnya terjadi pelanggaran yang dilakukan bek sayap Juventus, Stephan Lichsteiner, terhadap penyerang Atalanta, Alejandro Papu Gomez. Insiden tersebut sempat luput dari perhatian wasit sebelum tertangkap oleh VAR.

"Kalau kami mau sepak bola menjadi olahraga yang bukan lagi olahraga, maka silakan gunakan VAR di setiap insiden. Akan tetapi, kalau setiap momen dianggap penting, maka pertandingan nanti bisa memakan waktu tiga sampai empat jam," ujar Allegri kepada Mediaset Premium.

 

 

2 dari 2 halaman

Juventus Sempat Terbantu VAR

Menurut Allegri, bantuan VAR sebaiknya hanya digunakan pada momen-momen tertentu saja. "Seperti saat melihat offside, keluar atau tidaknya bola dari kotak penalti, atau lewat garis atau belum. Tapi kalau itu digunakan untuk situasi subjektif, orang tidak pernah akan setuju. Itu olahraga," ujarnya.

Namun, penggunaan teknologi VAR sejatinya cukup adil bagi Juventus dalam laga tersebut. Berkat VAR, mereka mendapat hadiah penalti setelah diketahui bola menyentuh tangan bek Atalanta, Andrea Petagna, saat Paulo Dybala mengabil tendangan bebas di menit 82.

"Wasit bisa memutuskan itu penalti atau tidak. Itu keputusan mereka. Sebaliknya jika kita menjalani pertandingan yang rumit, kita nanti akan berakhir seperti sepak bola Amerika di mana ada pemberhentian yang konstan dan kita bisa duduk sambil makan kacang sampai pertandingan berakhir tengah malam," katanya.

"Sama seperti bola basket. Saya bukan mengatakan ini penalti dan itu tidak. Bukan itu maksud saya. Saya cuma ingin mengatakan bahwa itu (teknologi VAR) seharusnya hanya digunakan untuk tujuan objektif saja, bukan keputusan subjektif," tutur Allegri. (Abul Muamar)