Liputan6.com, Jakarta - Ada beberapa striker Eropa yang kurang mendapat pengakuan. Jangankan pengakuan, mereka bahkan sering diremehkan. Padahal, rekor gol mereka cukup baik.
Baca Juga
Advertisement
Bas Dost misalnya, striker 28 tahun itu tampil impresif musim lalu. Ia bahkan bersaing dalam perebutan Sepatu Emas Eropa.
Meski akhirnya gagal mendapatkannya, Dost terhitung sukses dengan melesakkan 36 gol dalam 41 penampilan di semua kompetisi bersama Sporting.
Sayangnya Dost sering diremehkan, terutama di Bundesliga. Saat memperkuat Wolfsburg selama lima musim, Dost memang sering cedera dan membuatnya dilabeli sebagai pemain rapuh.
Selain Dost, masih ada beberapa striker potensial lain yang sering diremehkan. Siapa saja mereka?
Berikut daftarnya seperti dilansir Sportskeeda:
Klaas-Jan Huntelaar
Sepanjang kariernya, Huntelaar memiliki rasio gol yang bagus. Ia cukup subur bersama Heerenveen, Ajax Amsterdam, Real Madrid dan Schalke 04. Mungkin hanya di AC Milan saja ia terhitung gagal.
Meski demikian, Huntelaar kurang mendapat pengakuan. Sebab, kariernya selalu berada di bawah bayang-bayang pemain seperti Ruud van Nistelrooy dan Robin van Persie, yang merupakan rekannya di Tim Nasional Belanda.
Advertisement
Aritz Aduriz
Di La Liga Spanyol, sangat sulit seorang striker mendapat pengakuan akan kehebatannya jika tak bermain di Real Madrid atau Barcelona. Hal inilah yang terjadi pada Aritz Aduriz.
Dalam lima musim terakhir bersama Athletic Bilbao, Aduriz sukses melesakkan 145 gol di semua kompetisi. Ini artinya ia mencetak rata-rata 29 gol per musim.
Namun, namanya tetap saja kurang disorot media. Aduriz juga jarang mendapat kesempatan membela Tim Nasional Spanyol. Ia baru mengoleksi 11 caps dengan torehan dua gol.
Edin Dzeko
Secara teknik, Dzeko bukanlah striker terbaik di dunia. Namun, soal rasio gol, pemain asal Bosnia itu selalu membuktikan ketajamannya di semua klub yang ia bela.
Setelah sukses bersama Zeljeznicar di Bosnia, Dzeko berpetualang ke Wolfsburg dan mengantar klub itu meraih gelar Bundesliga pertama dalam sejarah mereka. Ia kemudian membela Manchester City selama lima musim. Meski hanya 74 kali jadi starter, Dzeko tetap mampu memiliki rasio gol setiap 148 menit.
Dzeko juga sukses menjadi top skorer Bundesliga, Serie A, Liga Europa dan Timnas Bosnia. Namun, sang pemain tak pernah dianggap sebagai salah satu striker terhebat di generasinya.
Advertisement