Sukses

Inilah 3 Debutan Timnas Italia di Kualfikasi Piala Dunia 2018

Mereka berkesempatan tampil di dua laga terakhir Italia di kuallifikasi Piala Dunia 2018.

Liputan6.com, Jakarta - Pemain-pemain muda Italia saling unjuk gigi guna mencuri kesempatan dipanggil masuk dalam skuat tim nasional. Seakan tak kenal kata menyerah, mereka terus berusaha menampilkan permainan terbaik dan konsisten dari waktu ke waktu.

Ambisi itu pun digeber mengingat gelaran Piala Dunia 2018 semakin dekat. Babak kualifikasi Piala Dunia 2018 tinggal menyisakan dua pertandingan lagi. Timnas Italia sendiri akan menghadapi Makedonia hari Sabtu (7/10/2017) dan Albania pada Selasa pekan depan (10/10/2017).

Peluang dipanggil masuk ke dalam skuat timnas menjadi terbuka manakala ada pemain senior yang dihantam cedera. Seperti yang terjadi dalam pekan ini di ajang kualifikasi Piala Dunia 2018.

Setidaknya empat pemain yang selama ini tergabung dalam timnas, terpaksa dicoret lantaran tak mungkin dapat diturunkan. Dengan demikian, pencoretan mereka membuat pelatih Timnas Italia, Giampiero Ventura memanggil nama-nama baru untuk menggantikan mereka.

Sejatinya, ada banyak pemain hebat yang layak mendapatkan kesempatan itu. Namun, pada akhirnya hanya yang dianggap terbaik yang akhirnya terpilih. Berikut ini tiga nama baru yang dipanggil oleh Ventura untuk menghadapi dua laga tersisa di kualifikasi Piala Dunia 2018.

 

 

 

2 dari 4 halaman

1. Roberto Inglese

Timnas Italia tak dapat diperkuat salah satu striker terbaiknya saat ini, Andrea Belotti. Penyerang Torino itu harus absen minimal selama empat minggu akibat cedera ligamen pada lutut sebelah kanannya. 

Roberto Inglese (Reuters/Alessandro Garofalo)

Secara mengejutkan, pelatih Italia, Giampiero Ventura lantas lebih memilih striker Chievo, Roberto Inglese. Padahal, ada banyak nama lain yang lebih populer dan juga sedang naik daun bersama klubnya, seperti Mario Balotelli, Simone Zaza, atau Patrick Cutrone. 

Pemanggilan Inglese sudah diumumkan sejak empat hari lalu. Meski diwarnai kekecewaan dari penyerang lainnya, seperti Balotelli dan Zaza, Ventura tetap tidak mengubah keputusannya. Ia tetap yakin, bahwa penyerang 25 tahun itu juga tak kalah hebat. 

Inglese sendiri sejauh musim ini telah mencetak tiga gol dalam delapan penampilan. Mulai musim depan, ia akan memperkuat Napoli. Napoli sudah membelinya di bursa transfer musim panas lalu seharga 10 juta euro. I Partenopei sengaja membiarkannya di Chievo untuk setahun ke depan agar mendapat waktu bermain yang lebih banyak.

 

3 dari 4 halaman

2. Bryan Cristante

Kerja keras yang ditunjukkan pemain muda, Bryan Cristante membuahkan hasil. Gelandang Atalanta itu dipanggil masuk skuat Timnas Italia untuk pertama kalinya, hari Selasa (2/10/2017). Pemanggilannya adalah untuk menambal kekosongan pos di lini tengah akibat cedera yang dialami Daniele De Rossi, Lorenzo Pellegrini, dan Marco Verratti. 

Bryan Cristante (Alchetron)

“Saya sangat senang dengan pemanggilan pertama saya untuk skuat timnas senior Italia,” ujar gelandang yang dipinjam Atalanta dari Benfica itu kepada Mediaset Premium. 

Sebelum dipanggil masuk skuat Timnas Italia, Cristante mengaku sempat ditawari memperkuat Timnas Kanada. Namun, ia menolak karena ia cinta Italia. Pemain 22 tahun itu memang memiliki paspor Kanada dari sang ayah, di samping paspor Italia. 

“Benar bahwa Kanada sudah sering mendekati saya agar saya bermain untuk mereka. Tapi saya senang di sini (Italia) sekarang,” katanya.

 Cristante merupakan pemain jebolan akademi sepakbola AC Milan. Tahun 2014, Benfica merekrutnya seharga 6 juta euro. Namun oleh klub Portugal itu, ia lebih sering dipinjamkan. Sebelum ke Atalanta, ia juga pernah dipinjamkan ke Palermo dan Pescara, masing-masing selama setengah musim di tahun 2016.

 “Saya harus berterima kasih pada (pelatih Atalanta Gian Piero) Gasperini, juga untuk pemanggilan ini,” Cristante menambahkan.

 

4 dari 4 halaman

3. Nicolo Berella

Gelandang muda milik Cagliari, Nicolo Barella juga dipanggil masuk dalam skuat Timnas Italia senior untuk pertama kalinya. Ini merupakan pencapaian tertinggi Barella bersama negaranya di usia yang masih menginjak 20 tahun. Seperti halnya Cristante, Barella juga dimaksudkan untuk mengisi kekosongan di lini tengah. 

Nicolo Berella (Istimewa)

Permainan Barella sudah mulai mencuri perhatian sejak musim lalu, usai melalui masa peminjaman bersama Como. Musim ini, ia pun semakin matang. Posisinya di lini tengah Cagliari tak tergantikan dalam tujuh pertandingan yang sudah dilakoni.

Klub-klub besar pun mulai berebut untuk mendapatkan tanda tangan Barella. Antara lain Inter Milan, Napoli, AS Roma, Chelsea, dan Liverpool. Di antara semua, Napoli dan AS Roma yang paling gencar. Keduanya menargetkan Barella di bursa transfer Januari mendatang. (Abul Muamar)

Video Terkini