Sukses

PSSI Melunak, Ini Tanggapan Sriwijaya FC

PSSI telah melakukan pertemuan dengan klub-klub Liga 1, termasuk Sriwijaya FC.

Liputan6.com, Jakarta - Perseteruan 15 klub kontestan Liga 1 Indonesia dengan PSSI akhirnya mencair setelah mereka bertemu dengan operator kompetisi PT Liga Indonesia Baru (LIB) dan PSSI di Hotel Sultan, Senayan, Jakarta, Selasa (10/10/2017).

Sebelumnya 15 klub kontestan melayangkan tuntutan dan mengancam mogok bertanding. Hal itu langsung ditanggapi Ketua Umum PSSI Edy Rahmayadi yang akan menghentikan kompetisi. Namun dalam pertemuan kemarin, penjelasan dari PTLIB akhirnya dipahami oleh semua kontestan.

Berdasarkan keterangan oleh Sekretaris PT. Sriwijaya Optimis Mandiri (SOM), pengelola klub Sriwijaya FC, Faisal Mursyid, semua sudah rampung alias tidak ada kendala berjalan sisa di kompetisi tersebut.

"Pokok masalahnya mendengarkan penjelasan PTLIB di sana juga dihadiri oleh pimpinan PSSI. Jadi tidak ada lagi permasalahan lainnya. Saat mendengarkan kita dari Sriwijaya FC dan saya yang ditunjuk mewakili klub ditanyakan tanggapannya kita menerima dan tidak ada masalah," ucapnya.

Lebih lanjut dia mengatakan klub yang berjuluk Laskar Wong Kito itu akan terus berkomitmen melanjutkan kompetisi sampai akhir. Artinya penjelasan yang didapatkan oleh 15 klub disebutnya tidak ada lagi batu ganjalan. Namun Faisal berharap setelah laga selesai harus ada evaluasi agar kinerja kompetisi di tanah air semakin meningkat levelnya.

"Harapan kita dari klub agar ke depan kompetisi semakin baik. Jadi, evaluasi dan pembenahan harus dilakukan di kompetisi mendatang," ucapnya.

Sebelumnya 15 klub mengancam akan memboikot pertandingan Liga 1, jika tuntutan mereka tak dipenuhi hingga deadline 14 Oktober 2017.

Klub-klub yang mengancam mogok adalah Arema FC, Barito Putera, Bhayangkara FC, Madura United, Mitra Kukar, Persegres Gresik, Persela Lamongan, Perseru Serui, Persiba Balikpapan, Persija Jakarta, Persipura Jayapura, PSM Makassar, Borneo FC, Semen Padang, dan Sriwijaya FC.

Mereka yang mengancam mogok meminta tiga aspek kepada operator yang menurut mereka sangat penting dan fair dalam kompetisi Liga 1 2017. Ketiga aspek tersebut adalah aspek bisnis, teknis, dan legal yang ternyata masih jauh dari harapan.

(Indra Pratesta)