Sukses

5 Klub Eropa yang Performanya Mengejutkan di Awal Musim Ini

Siapa saja klub-klub yang performanya mengejutkan?

Liputan6.com, Jakarta Dalam satu dekade terakhir, liga-liga Eropa sangat sulit untuk diprediksi. Banyak klub yang awalnya diremehkan malah tampil mengejutkan dan berhasil mengalahkan beberapa tim besar. 

Sebaliknya, mereka yang justru diunggulkan malah tercelat. Padahal, beberapa di antara mereka itu merupakan klub tradisi juara.

Musim ini tak terlalu berbeda. Crystal Palace contohnya. Mereka jelas tak difavoritkan untuk ada di papan atas, tapi dengan penunjukkan Frank de Boer, ada harapan besar yang tercipta,

Namun setelah tujuh pertandingan, mereka malah di luar ekspetasi dengan berada di dasar klasemen. Ironisnya, Palace tak sama sekali cetak gol dan poin serta 17 gol kebobolan.

De Boer akhirnya dipecat dan malah mengejutkan dengan buruk. Ada lima klub lain yang juga mengejutkan. Siapa saja? Berikut daftarnya dikutip Sportskeeda:

2 dari 6 halaman

5. Burnley

5. Burnley

Burnley mengakhiri musim sebelumnya dengan hanya satu kemenangan dan tujuh poin dari 19 pertandingan tandang. Namun tujuh pertandingan awal musim ini, mereka sudah memiliki dua kemenangan dan delapan poin dari empat pertandingan tandang.

Pasukan Sean Dyche memulai musim pertandingan dengan kemenangan 3-2 di kandang juara bertahan, Chelsea. Mereka selanjutnya meraih dua hasil imbang melawan Liverpool dan Tottenham Hotspur serta kemenangan atas Everton di Goodison Park.

Tujuh pertandingan sejauh ini, Burnley memiliki 12 poin dan berada di posisi keenam yang mengejutkan. Sebab mereka hanya menyelesaikan musim sebelumnya dengan 40 poin dan di posisi ke-16.

Padahal, mereka menjual dua pemain kuncinya musim panas lalu, yakni Michael Keane ke Everton dan Andre Grey ke Watford. Ada alasan mengapa Sean Dyche disebut Ginger Mourinho.

3 dari 6 halaman

4. Nantes

4. Nantes

Claudio Ranieri yang menyulap Leicester City jadi tim juara dipecat pada Februari 2017. Tapi dia tidak butuh waktu lama untuk mendapatkan pekerjaan baru.

Pelatih asal Italia itu dipekerjakan sebagai manajer klub Ligue 1, Nantes pada bulan Juni. Di bawah arahannya, klub tersebut telah menikmati awal yang hebat musim ini.

Nantes saat ini berada di posisi keempat dengan 16 poin dalam delapan pertandingan dan hanya berada di bawah posisi ketiga, Marseille dengan selisih gol. Yang mengherankan adalah Nantes hanya mencetak 6 gol dalam delapan pertandingan dan berada di bawah 15 tim lainnya.

Ini mirip dengan bagaimana Leicester City bermain pada saat juara dengan menjaga clean sheet. Hanya dalam delapan pertandingan, Nantes telah raih lima kali clean sheets.

Sulit memang mengharapkan Nantes untuk memenangkan liga. Sebab PSG telah pasti bisa membeli liga dengan pemain seperti Neymar dan Kylian Mbappe. Tapi Nantes masih bisa melanjutkan untuk mengamankan kualifikasi Liga Champions andai konsisten.

4 dari 6 halaman

3. Everton

3. Everton

Everton sebenarnya memulai bisnis di musim panas dengan sibuk. The Toffees menjual talentanya, Romelu Lukaku seharga 75 juta pound dan mendatangkan 14 pemain yang setidaknya delapan adalah pemain tim pertama.

Beberapa pemain yang didatangkan, seperti Wayne Rooney, Jordan Pickford, Michael Keane dan Gylfi Sigurdsson terbukti Liga Inggris. Jelas ada harapan mereka tetap bisa bersaing untuk rebut posisi Eropa.

Apalagi mereka punya manajer berpengalaman, yakni Ronaldo Koeman. Namun setelah tujuh laga, Everton hanya raih tujuh poin, mencetak empat gol dan kebobolan 12. Ini membuat mereka ada di urutan 16 dan hanya dua poin di atas zona degradasi.

5 dari 6 halaman

2. Bayern Munchen

2. Bayern Munchen

Bayern memulai musim sebelumnya dengan baik. Namun hal itu tak terulang pada musim ini yang justru jauh sekali dari yang diharapkan.

Masalah di klub sudah terlihat sejak pramusim ketika kalah melawan kedua klub Milan, Liverpool dan Napoli. Dalam empat pertandingan ini, mereka hanya cetak satu gol dan kebobolan 11 kali.

Begitu musim dimulai, masalah mulai meningkat. Meski memenangkan Piala Super Jerman melawan Borussia Dortmund melalui adu penalti, mereka kalah dari Hoffenheim dalam pertandingan liga dan bermain imbang kontra Wolfsburg.

Namun, laga pengadil nasib Ancelotti adalah saat dipermalukan PSG 0-3 dalam pertandingan Liga Champions. Bayern saat ini berada lima poin di belakang Borussia Dortmund. Mereka sangat membutuhkan manajer berpengalaman seperti Jupp Heynckes, untuk menanamkan kepercayaan diri lagi untuk mempertahankan gelar liga.

6 dari 6 halaman

1. Real Madrid

1. Real Madrid

Pelatih Real Madrid Zinedine Zidane sukses memenangkan tujuh gelar bergengsi. Selain itu, mereka memulai musim dengan baik dengan mengalahkan Barcelona di Piala Super Spanyol.

Akan tetapi, setelah liga dimulai, kondisi justru terbalik. Meskipun kehilangan Neymar, menunjuk manajer baru dan banyaknya masalah, Barcelona malah lebih menikmati awal yang sempurna musim ini dengan 7 kemenangan dalam 7 pertandingan.

Sebaliknya, Real Madrid memiliki awal yang mengejutkan. Tujuh pertandingan musim ini, mereka berada 7 poin di bawah pimpinan klasemen, Barcelona. Perbedaan tujuh poin di kompetisi seperti La Liga sangat signifikan.

Los Blancos kehilangan banyak poin di kandang sendiri dengan dua hasil imbang melawan Valencia dan Levante serta kalah dari Real Betis. Saat lawan Betis, mereka kebobolan gol di menit keempat tambahan waktu dan itu dicetak oleh Antonio Sanabria, mantan pemain muda Barcelona.

Eka Setiawan