3 Hattrick Heroik Icardi di Inter Milan

Liputan6.com, Jakarta Mauro Icardi sekali lagi membuktikan kelasnya bersama Inter Milan. Senin (16/10/2017) dini WIB, striker Timnas Argentina itu mencetak hattrick yang mengantarkan Inter memenangi laga derbi melawan AC Milan.

Icardi membuka gol pertama di menit 28, memanfaatkan umpan silang Antonio Candreva dari sayap kanan. Sontekannya tak mampu dihalau Gianluigi Donnarumma.

Meski sempat disamakan Suso di menit 56, Icardi membuat Inter Milan kembali unggul 2-1 di menit 63. Memaksimalkan umpan dari Ivan Perisic, striker 24 tahun itu mencetak gol lewat sepakan voli yang agak rendah.

Setelah skor kembali imbang 2-2, Inter mendapat hadiah penalti di menit 90. Bek kiri AC Milan, Ricardo Rodriguez terlihat menarik kaus Danilo D’Ambrosio di dalam kotak penalti. Icardi yang maju sebagai algojo, tak menyia-nyiakan kesempatan untuk mencetak gol ketiganya. Inter akhirnya menang 3-2.

Hattrick Icardi ini merupakan yang kelima yang ia torehkan di Serie A sejak tahun 2011. Dari lima kali hattrick tersebut, empat kali Icardi mengantarkan timnya meraih pertandingan.

Satu lainnya berujung kekalahan, yakni saat melawan Fiorentina di pekan 33 Serie A musim 2016/2017, di mana Inter Milan kalah 4-5 di Stadion Artemio Franchi. Selain di laga derbi dini hari tadi, berikut tiga hattrick heroik Icardi lainnya yang membawa timnya menang.

2 dari 4 halaman

1. Lawan Pescara (27 Januari 2013)

Inter Milan Tekuk AC Milan — Pemain Inter Milan, Mauro Icardi berjalan melewati pemain AC Milan, Alessio Romagnoli, usai berhasil mencetak gol pada pekan kedelapan Liga Italia di Stadion Giuseppe Meazza, Minggu (15/10). Gol Inter Milan diborong oleh Icardi, 3-2. (AP/Antonio Calanni)

Hattrick pertama Icardi di Serie A tercipta saat ia masih membela Sampdoria. Waktu itu, di pekan ke-22 Serie A musim 2012/2013, tepatnya 27 Januari 2013, Sampdoria menghadapi Pescara.

Berduet dengan Eder, yang kini menjadi rekannya di Inter Milan, Icardi mencetak gol kedua bagi Sampdoria di menit 42, gol keempat di menit 61, gol kelima di menit 64, dan gol kelima di menit 71. Sampdoria akhirnya menang telak 6-0.

Sejatinya, secara personal, tiga gol melawan Pescara itu bukan yang pertama kali diciptakan Icardi. Ia sudah pernah mencetak hattrick saat melawan Sassuolo tahun sebelumnya. Hanya saja, itu bukan di kompetisi Serie A, melainkan di Liga Primavera (U-19).

3 dari 4 halaman

2. Lawan Sassuolo (14 September 2014)

Penyerang Inter Milan, Mauro Icardi. (AFP/Marco Bertorello)

Hattrick kedua Icardi di Serie A, atau yang pertama bagi Inter Milan, lahir di pekan kedua Serie A musim 2014/2015, 14 September 2014. Itu merupakan salah satu hattrick terbaik Icardi yang membawa Inter menang 7-0 waktu itu.

Icardi mencetak gol pertama melalui sontekan di menit keempat. Lalu, ia mencetak gol keduanya (ketiga bagi Inter) di menit 30 lewat tendangan jarak jauh. Dan gol ketiganya lahir di menit 53 dengan sepakan kaki kiri.

Hattrick itu menandai kesuburan Icardi musim itu. Ia akhirrnya keluar sebagai top scorer di akhir musim, dengan catatan 22 gol. Berkat prestasinya itu, ia dipanggil ke dalam skuat timnas Argentina, meski tak lama kemudian, dicoret kembali dan vakum selama tiga tahun.

4 dari 4 halaman

3. Lawan Atalanta (12 Maret 2017)

Seria A, Inter Milan, AC Milan — Striker Inter Milan, Mauro Icardi, melakukan selebrasi usai mencetak gol ke gawang AC Milan pada laga Serie A Italia di Stadion Giuseppe Meazza, Milan, Minggu (15/10/2017). Inter Milan menang 3-2 atas AC Milan. (AP/Antonio Calanni)

Satu lagi hattrick Icardi yang mengantarkan Inter Milan menang terjadi di pekan ke-28 Serie A musim 2016/2017. Waktu itu, di Stadion Giuseppe Meazza, Icardi mencetak hattrick bersama dengan Ever Banega. I Nerazzuri pun menggasak Atalanta dengan skor 7-1.

Icardi melecut semangat rekan-rekannya lewat tiga gol pertama. Tiga golnya tercipta di menit 17 lewat sepakan kaki kiri, menit 23 melalui penalti, dan menit 26 lewat sundulan. Setelah itu, Banega menambah gol di menit 31, 34, dan 68. Satu gol lainnya ditambahkan Roberto Gagliardini di menit 52.

Kemenangan tersebut cukup mengejutkan waktu itu, mengingat Atalanta merupakan tim yang cukup kuat dan stabil. Klub asal Kota Bergamo itu bahkan sukses finis di peringkat empat klasemen akhir, dan lolos Liga Europa secara otomatis. Prestasi itu lebih baik dibanding Inter yang hanya berakhir di peringkat tujuh. (Abul Muamar)