Liputan6.com, Jakarta - Kiper timnas Filipina U-19, Quincy Kammeraad, ternyata kini punya ikatan kuat dengan Indonesia. Semua itu berawal saat gawangnya kebobolan sembilan gol di laga Piala AFF U-18 20177. Kammeraad ketika itu mendapat simpati luar biasa dari warganet penggemar sepak bola asal Indonesia.
Dia mengaku terus mengikuti perkembangan sepak bola Indonesia. Bahkan ia mengetahui kabar pertandingan panas pada play-off khusus di Liga 2 yang mempertemukan PSBK Kota Blitar kontra Persewangi Banyuwangi.
Advertisement
Baca Juga
Terbaru, ia juga mendengar kabar duka kepergian selamanya kiper Persela Lamongan, Choirul Huda. Kabar itu diketahuinya pada Minggu (15/10/2017) malam atau beberapa jam setelah kabar duka viral di media massa.
"Saya shock, pasti sangat berat menghadapi kejadian seperti itu. Saya ikut bersedih dan berduka untuk keluarganya. Respek untuk almarhum," kata Quincy kepada Bola.com.
Sebagai sesama kiper, Quincy menuturkan ia sempat tak berani menonton video detik-detik insiden tubrukan yang dialami almarhum Choirul Huda dengan rekan satu timnya di Persela, Ramon Rodrigues, saat keduanya bermaksud menghalau bola serangan pada laga melawan Semen Padang di Stadion Surajaya, Lamongan, Minggu (15/10/2017).
Â
Â
Tak Nyaman
Quincy berujar, hal itu membuatnya tak nyaman dan khawatir membuatnya trauma. Namun, karena ingin mengetahui lebih detail, kiper kelahiran 1 Februari 2001 itu lantas memberanikan diri menonton cuplikan video yang sudah viral itu.
"Sangat miris. Pertama, saya melihat benturan itu sepertinya tak terlalu keras dan saya melihat almarhum sempat bangun. Tapi, kemudian terjatuh lagi. Sangat sedih. Itulah mengapa keselamatan pemain seharusnya jadi hal terpenting dalam sebuah pertandingan," ujarnya setelah menyaksikan video itu.
Kammeraad diketahui mengunggah pernyataan respek kepada almarhum Choirul Huda dan dukacita melalui Instastories dalam akun Instagram personalnya pada Minggu malam.
Â
Advertisement