Liputan6.com, Jakarta - Kemenpora berniat untuk mengirim seorang pelari veteran berusia 82 tahun, Darmiyanto ke kejuaraan lari bertajuk South American Masters Athletics Championships (lomba atletik veteran) di Santiago, Chili November mendatang. Ini merupakan tindak lanjut dari upaya Kemenpora untuk memberdayakan mantan-mantan atlet.
Sebelumnya, 6 November 2016, Darmiyanto mengikuti kejuaraan di Perth, Australia. Dia mendapat medali perunggu lari 400 meter dari 80 negara dalam kejuaraan atletik master kelompok umur.
Advertisement
Baca Juga
Kepergian Darmiyanto ke Australia tahun lalu berkat bantuan dari Kemenpora yang difasilitasi oleh PAMI (Persatuan Atletik Master Indonesia).
"Saya diberangkatkan oleh Kemenpora melalui Menpora Imam Nahrawi yang difasilitasi oleh PAMI. Saya juga mendapat uang saku," kata Darmiyanto.
Rencananya, ia akan turun mulai dari nomor jarak pendek, menengah dan jarak jauh. Keberangkatan Darmiyant ke Chili dibenarkan Asisten Deputi Olahraga Layanan Khusus Kemenpora dr. Bayu Rahadian Sp.Kj. Ia mengatakan bahwa pihaknya menghargai dan mengapresiasi semua olahragawan berbagai lapisan.
 "Dari Deputi Pembudayaan Olahraga memang ada pengembangan olahraga di lansia, sehingga kami pun mendukung kegiatan tersebut, termasuk keberangkatan pak Dar ke Cile pada 24 November ini, kami memfasilitasinya dalam mengikuti kejuaraan atletik master," katanya seperti rilis yang diterima Liputan6.com.
Deputi Pembudayaan Olahraga Dr. Raden Isnanta M.Pd mengatakan jika Kemenpora sangat peduli dengan pembudayaan olahraga. "Olahraga untuk semua (sport for All), jadi yang kita perhatikan adalah mulai dari usia dini dan usia lanjut, seperti pak Darmiyanto," ucapnya.
Â
Â
Â
Â
Senang Berlari
Darmiyanto berprofesi sebagai tukang becak, tapi bukan sembarang tukang becak. Kakek berusia 82 tahun ini juga merupakan seorang pelari jarak pendek, menengah dan jauh.
Total 171 medali dan 9 piala telah berhasil diraihnya.
Setiap hari Darmiyanto mengaku berlari dari rumahnya di Dusun Ngemplak, Tugel, Desa Krando Lor, Kecamatan Suruh Kabupaten Semarang ke pangkalan becaknya di Kota Salatiga yang berjarak sekitar 11 km.
"Pulangnya saya juga lari dari Salatiga. Rute yang saya lalui sama seperti dari rumah ke pangkalan. Makanya meski sudah tua, saya tetap sehat," ujar Darmiyanto.
Advertisement