Sukses

4 Pemain Binaan AC Milan yang Bersinar di Klub Lain

Pemain-pemain ini terlalu cepat dilepas AC Milan dan bersinar di klub lain.

Liputan6.com, Milan - Raksasa Italia, AC Milan menghabiskan dana besar-besaran untuk merevolusi skuatnya di bursa transfer musim panas lalu. Uang sebanyak 230 juta euro habis untuk membeli 11 pemain baru, yakni Leonardo Bonucci, Andre Silva, Andrea Conti, Franck Kessie, Hakan Calhanoglu, Lucas Biglia, Ricardo Rodriguez, Mateo Musacchio, Fabio Borini, Nikola Kalinic, dan Antonio Donnarumma.

Tidak hanya loyal, AC Milan juga dikenal sebagai klub Italia penghasil pemain-pemain hebat. Beberapa contoh pemain binaan akademi yang gemilang saat ini seperti Gianluigi Donnarumma, Patrick Cutrone, dan Manuel Locatelli.

Di tengah-tengah kedatangan banyak pemain baru, mereka tetap mampu bersaing mendapatkan tempat utama. Itu sebabnya I Rossoneri tetap mempertahankan mereka.

Namun tak jarang, AC Milan luput menyadari potensi pemain binaan mereka. Karena lebih tergiur dengan nama-nama besar dan pemain instan, manajemen klub sering menjual mereka di usia muda. Alhasil, setelah pergi, para pemain tersebut sukses dan bersinar bersama klub lain.

Bahkan, kesuksesan mereka tak jarang membuat Milan tergiur untuk membawa mereka pulang.Liputan6.com merangkum empat pemain binaan akademi AC Milan yang sukses di klub lain. Berikut informasi selengkapnya:

 

 

 

 

2 dari 5 halaman

  1. Pierre Emerick Aubameyang

Pierre Emerick Aubameyang bisa jadi merupakan penjualan yang paling disesali oleh AC Milan. Betapa tidak, lima tahun setelah mencampakkannya ke Saint Etienne, AC Milan kini begitu menginginkannya.

Meski sudah berulangkali pengajukan proposal penawaran di bursa transfer musim panas lalu, keinginan itu tetap ditolak oleh Borussia Dortmund, pemilik Aubameyang saat ini. Dortmund hanya rela melepas striker Timnas Gabon itu dengan harga tak kurang dari 80 juta euro, sementara AC Milan tak sanggup memenuhi permintaan itu.

Di akademi AC Milan, Aubameyang memang lama. Ia hanya mengenyam pendidikan selama satu tahun enam bulan, yakni dari Januari 2007 sampai Juli 2008. Masa kecilnya lebih banyak dihabiskan di akademi Rouen dan akademi Bastia, Prancis. Kendati demikian, ia mencerap banyak pelajaran selama di Milan.

Sayangnya, ketika sudah berhasil menembus tim senior di tahun 2008, AC Milan justru lebih sering meminjamkannya ke Prancis. Antara lain ke Dijon (2008), Lille (2009), AS Monaco (2010), dan Saint Etienne (2011). Hingga akhirnya Etienne mempermanenkannya di tahun 2012.

Selanjutnya, ketika bergabung dengan Dortmund di tahun 2013, penyerang berusia 28 tahun itu semakin matang. Namanya kerap meramaikan persaingan gelar top scorer di Bundesliga. Total ia sudah mencetak 135 gol serta menyumbang 34 assist dalam 203 penampilan bersama Dortmund. Musim ini saja, dari sembilan laga di Bundesliga, ia sudah mencetak 10 gol.

3 dari 5 halaman

2. Matteo Darmian

Cukup banyak pemain Italia yang mampu bersinar di Liga Inggris. Matteo Darmian salah satunya. Namanya semakin melambung sejak bergabung dengan klub sebesar Manchester United pada tahun 2015. Ia pun dipanggil masuk ke dalam skuat Timnas Italia sejak saat itu.

Namun, perlu diketahui, Darmian mengawali perjalanan karier sepakbolanya di Akademi AC Milan. Sejak kecil ia sudah bergabung dan mengenyam pendidikan di Milan. Sampai akhirnya, tahun 2010, ia dijual ke Palermo.

Darmian memang tidak lantas bersinar seperti sekarang. Saat di Palermo pun, ia juga belum dikenal. Barulah kemudian ketika hengkang ke Torino tahun 2012, ia mulai berkembang, hingga mencuri perhatian sejumlah klub besar waktu itu. MU yang memiliki nama besar serta kemampuan finansial di atas rata-rata, akhirnya memenangkan perburuan.

 

4 dari 5 halaman

3. Bryan Cristante

Sepakbola Italia terus diramaikan dengan kemunculan pemain-pemain muda berbakat. Salah satunya Bryan Cristante. Pemain berusia 22 tahun itu tampil gemilang bersama Atalanta. Berstatus sebagai pemain pinjaman dari Benfica, Cristante tidak butuh waktu lama untuk beradaptasi dengan rekan-rekannya.

Sejauh ini ia sudah mencetak 4 gol dalam 10 penampilan. Atas performanya itu, ia dipanggil masuk ke dalam skuat Timnas Italia oleh Giampiero Ventura belum lama ini.

Cristante merupakan pemain jebolan akademi sepakbola AC Milan. Tahun 2014, Benfica merekrutnya seharga 6 juta euro. Namun oleh klub Portugal itu, ia lebih sering dipinjamkan. Sebelum ke Atalanta, ia juga pernah dipinjamkan ke Palermo dan Pescara, masing-masing selama setengah musim di tahun 2016.

Sebelum dipanggil masuk skuat Timnas Italia, Cristante mengaku sempat ditawari memperkuat Timnas Kanada. Namun, ia menolak karena ia cinta Italia. Pemain 22 tahun itu memang memiliki paspor Kanada dari sang ayah, di samping paspor Italia.

5 dari 5 halaman

4. Andrea Petagna

Satu lagi penggawa Atalanta yang juga merupakan pemain jebolan akademi AC Milan adalah Andrea Petagna. Ia mengenyam pendidikan di sana dari remaja sampai tahun 2013. Selanjutnya, ketika sudah menembus tim senior, ia justru bolak-balik dipinjamkan, yakni kepada Sampdoria (2013), Latina Calcio (2014), Vicenza (2015), dan Ascoli (2015).

AC Milan melepas Petagna secara permanen kepada Atalanta di bursa musim dingin tahun 2016. Tetapi, Atalanta tidak lantas memanfaatkan jasanya saat itu. Ia sempat dipinjamkan terlebih dahulu ke Ascoli selama enam bulan.

Mulai musim lalu, Petagna pun menunjukkan kualitasnya. Ia menjadi andalan Atalanta di lini depan, bersama Alejandro Papu Gomez, dan berjasa membawa klub asal Kota Bergamo itu finis di peringkat empat.

Musim ini, Petagna juga masih konsisten. Ia sudah menyumbang 3 gol dan 3 assist dalam 10 penampilan di Serie A dan di Liga Europa. (Abul Muamar)