Liputan6.com, Manchester - Setelah menuai banyak pujian, kinerja pertahanan Manchester United (MU) kini mulai dipertanyakan. Apalagi setelah Setan Merah menderita kekalahan 1-2 dari Huddersfield Town pada pekan kesembilan Liga Inggris 2017/2018, Sabtu (21/10/2017).
Pertahanan solid sebelumnya jadi kunci kesuksesan MU mengukir tren positif. Dari 12 pertandingan di semua kompetisi, tim yang ditangani Jose Mourinho tersebut baru empat kali kebobolan. Dalam periode itu, Setan Merah juga mampu menciptakan 33 gol.
Advertisement
Baca Juga
Tren positif ini membuat MU menekan Manchester City di puncak klasemen Liga Inggris, melaju ke 16 besar Piala Liga Inggris, dan memuncaki klasemen Grup A Liga Champions. Kini, catatan positif itu harus ternoda di markas Huddersfield, The John Smith's Stadium.
Saat melawan Huddersfield, terlihat betul betapa rapuhnya pertahanan Setan Merah. Dua gol yang tercipta akibat buruknya lini belakang MU, khususnya pada Victor Lindelof. Nemanja Vidic yang pernah memperkuat MU selama 8 tahun mencoba memberikan saran.
"Pertandingan sudah berubah. Pelatih ingin pemain belakang bisa melakukan segalanya. Bisa bermain, mengambil bola dari belakang, menjadi pemain tengah sekaligus pemain bertahan. Tak mudah melakukan semuanya karena Anda harus mengubah mentalitas Anda," tegas Vidic, dikutip Manchester Evening News.
Saat melawan Huddersfield, pemain MU yang paling mendapat sorotan adalah Lindelof. Masuk menggantikan Phil Jones di menit ke-23, ia justru melakukan kesalahan fatal. Dua gol Huddersfield tak lepas dari kesalahan yang ia lakukan.
"(Jamie) Carragher lebih suka bertahan. Kami memiliki mentalitas yang sama. Selama 90 menit, ia tak ingin pemain depan lawan menguasai bola. Ini adalah bagaimana saya melihat sepak bola secara umum. Itulah mengapa Anda memiliki pemain belakang dan tengah. Di lapangan ada peran yang berbeda," jelas Vidic.
Â