Liputan6.com, Phillip Island - MotoGP Australia 2017 menjadi momen Valentino Rossi mengobati kerinduan naik podium. Pembalap Movistar Yamaha itu sukses mengamankan posisi dua di Sirkuit Phillip Island, Minggu (22/10/2017).
Valentino Rossi tak menduga bisa naik podium pada MotoGP Australia. Pasalnya, penampilan The Doctor pada latihan bebas hingga sesi kualifikasi berjalan tidak sesuai ekspektasi.
Advertisement
Baca Juga
Secara berurutan, ia hanya menempati urutan ke-13 di FP1, ke-12 di FP2, ke-12 di FP3, dan ke-15 di FP4. Pada sesi kualifikasi, ia pun harus berjuang dari Q1 sebelum mengamankan posisi start ketujuh. Untungnya, Rossi dan timnya mampu melakukan perbaikan sebelum balapan dimulai.
Diawali start positif dan pemilihan tepat soal strategi ban, pembalap berusia 38 tahun itu pun mampu bertarung hingga akhir. Sempat beberapa kali berada di posisi terdepan, akhirnya ia harus mengakui kehebatan Marc Marquez yang lebih cepat 1,799 detik.
"Itu adalah balapan yang hebat, sangat menyenangkan. Saya begitu kompetitif, kami melakukan pekerjaan dengan baik. Kami beruntung soal cuaca. Jadi ini pasti menjadi balapan terbaik kami tahun ini. Orang-orang yang bangun pukul tujuh pagi di Eropa tentu tak akan menyesalinya," kata Rossi, dikutip Speedweek.
Bagi Valentino Rossi, ini adalah podium pertama setelah gagal di tiga balapan sebelumnya. Untuk mencapainya, pembalap asal Italia itu harus melewati pertarungan sengit dengan beberapa pembalap, seperti Marquez, Maverick Vinales, Johann Zarco, Jack Miller, hingga Andrea Iannone.
Â
Tak Mengeluh
Saking sengitnya, beberapa kali senggolan pun tak terhindarkan di antara beberapa pembalap. Khusus Rossi, ia sempat melakukan kontak dengan Marquez, Iannone, dan Zarco. Namun, kali ini Rossi memilih untuk menerimanya dengan respons positif.
"Para lawan sangat agresif. belakangan ini tingkat agresivitas di MotoGP sudah meningkat. Apalagi ada banyak pembalap dari Moto2 seperti Zarco. Ia selalu berjuang di depan dan tampil agresif," cetus Rossi.
"Itu mengapa saya meladeninya hari ini. Saya ingin memenangkan pertempuran dengan Zarco. Anda boleh marah, tapi itu tidak akan mengubah apa pun. Memang berbahaya, tapi Anda harus berani mengambil risiko," ia menambahkan.
Advertisement