Sukses

MotoGP: Cuaca Panas Sepang Jadi Tantangan Ban Michelin

MotoGP Malaysia biasanya berlangsung dalam cuaca panas.

Liputan6.com, Sepang - MotoGP Malaysia selalu menjadi balapan yang tak terduga untuk para pembalap MotoGP. Terdapat lima tikungan kiri, 10 kanan, dan dua trek lurus sepanjang 920 meter di Sirkuit Sepang, yang menjadi tantangan bagi para rider.

Selain tingkat kesulitan Sirkuit Internasional Sepang, iklim juga jadi hambatan. Iklim di Malaysia yang sangat panas dan lembab bisa dijadikan tantangan buat Michelin selaku pemasok ban MotoGP.

Pasalnya, kondisi cuaca di Malaysia bisa berubah dengan cepat. Ini berarti ban harus bekerja sangat keras pada permukaan abrasif selama bagian terpanas. Ketika lintasan secara teratur memanas hingga suhu di atas 50 C, maka ban Power Slick harus bekerja pada batas absolut untuk memberi para pengendara kinerja dan daya tahan yang dibutuhkan selama balapan 20 lap.

"Sepang adalah balapan terakhir dari tahun lalu. Itu selalu merupakan peristiwa yang membutuhkan perhatian khusus karena bisa sangat panas dan permukaannya sangat abrasif, jadi kami perlu memasok ban yang bekerja dalam kondisi ekstrim ini," terang manajer Michelin Piero Taramasso dikutip dari laman resmi MotoGP, Kamis (26/10/2017).

Selain itu, pilihan senyawa akan sangat penting untuk mencapai hal ini. Karena itu, Michelin menyediakan senyawa lembut, sedang dan keras baik untuk bagian depan maupun belakang, dengan pilihan belakang yang memiliki konfigurasi asimetris yang akan memiliki karet lebih keras di bahu kanan ban.

2 dari 2 halaman

Sediakan Ban Basah

Michelin juga menyediakan ban basah (power Rain) dengan senyawa simetris lembut dan menengah baik untuk bagian depan dan belakang mesin MotoGP.

"Kami telah mendapatkan informasi mengenai ban sejak tahun lalu dan kami juga melakukan tes pra musim di sini. Sehingga data tersebut memungkinkan kami menghasilkan ban terbaik untuk karakter sirkuit Malaysia. Kami terus belajar di setiap trek dan setiap balapan menghasilkan ban terbaik," jelasnya.

"Sepang adalah salah satu acara yang mendapat kesempatan untuk melihat bagaimana ban tampil pada suhu paling tinggi, jadi ini adalah balapan yang sangat penting bagi kami dalam skala evolusi kami," papar Taramasso. (David Permana)