Liputan6.com, Jakarta Seorang pemain tidak bisa senantiasa tampil di atas angin. Selalu ada momen-momen di mana penampilan mereka menurun dan karenanya menjadi jarang memberikan kontribusi bagi tim.
Demikian juga yang dialami sejumlah pemain bintang di Liga Italia (Serie A). Hingga pekan kesepuluh, penampilan mereka di lapangan jarang mendapat sorotan.
Advertisement
Baca Juga
Tidak seperti di musim-musim sebelumnya, aksi mereka jarang mencuri perhatian. Striker Juventus, Gonzalo Higuain contohnya. Pemain termahal Serie A itu tampil tidak seperti biasanya. baru mencetak empat gol sejauh ini.
Akibatnya, ia bahkan didepak dari Timnas Argentina, dan sempat beberapa kali dicadangkan oleh pelatihnya, Massimiliano Allegri.
Meski belakangan mulai kembali mencetak gol, namun itu belum menunjukkan kualitasnya yang sebenarnya.
Selain Higuian, masih ada beberapa pemain Serie A lainnya yang melempem di awal musim ini. Liputan6.com merangkum empat di antaranya yang penurunan permainannya cukup signifikan dibanding musim lalu. Berikut informasi selengkapnya.
Radja Nainggolan
Gelandang tangguh sekelas Radja Nainggolan pun, tidak luput dari risiko penurunan performa. Setidaknya di awal musim ini, aksi-aksinya sudah mulai jarang terdengar.
Ia yang biasa dikenal garang di lini tengah, seakan kehilangan taringnya. Setidaknya, kiprahnya agak sedikit tenggelam dibanding gelandang-gelandang lain seperti Miralem Pjanic, Franck Kessie, atau Borja Valero.
Dalam sembilan pertandingan yang sudah dimainkan AS Roma, Nainggolan absen sekali akibat masalah otot paha.
Sejauh ini ia baru mencetak satu gol dan menyuplai dua assist dalam sebelas penampilan. Akibat penurunan performanya itu, pemain Belgia berdarah Indonesia ini dicoret dari Timnas Belgia oleh pelatih Roberto Martinez beberapa waktu lalu.
Pencoretannya sempat membuat ia frustasi dan memutuskan pensiun dini dari Timnas Belgia. Ia merasa, kansnya untuk kembali masuk ke dalam skuat timnas sangat sulit selama Belgia masih dilatih Martinez.
Namun tak lama setelah kabar itu, tepatnya pada akhir Agustus lalu, ia mencabut pernyataan pensiunnya. Ia lantas menuntut penjelasan dari Martinez terkait pencoretannya. Keputusannya ini tidak terlepas dari nasihat yang ia terima dari Direktur AS Roma, Ramon Monchi.
Advertisement
Nikola Kalinic
Ekspektasi AC Milan saat merekrut Nikola Kalinic dari Fiorentina di bursa transfer musim panas lalu, setidaknya sampai saat ini, masih belum terpenuhi. Striker Kroasia itu belum menunjukkan kualitas aslinya seperti saat masih bermain untuk La Viola.
Dari sepuluh penampilan di Serie A serta di Liga Europa, Kalinic baru mencetak tiga gol. Beberapa kali ia juga kerap menjadi cadangan karena kurang siap untuk tampil.
Penurunan performanya ini tidak terlepas dari cedera yang beberapa kali menghantamnya di awal musim ini. Pun demikian, hal itu tidak dapat dijadikan pembenaran bagi penyerang berusia 29 tahun itu.
Seperti diketahui, AC Milan merekrut Kalinic di detik-detik akhir jelang penutupan jendela transfer musim panas lalu.
Ia diboyong seharga 25 juta euro dari Fiorentina. Ia menjadi opsi terakhir I Rossoneri setelah striker-striker top macam Andrea Belotti, Pierre-Emerick Aubameyang, dan Diego Costa, gagal didapatkan.
Marek Hamsik
Penggawa Napoli dalam sembilan tahun terakhir, Marek Hamsik, juga melempem di awal musim ini. Dari 14 pertandingan yang dilakoni timnya di semua kompetisi, meski selalu diturunkan, gelandang Slovakia itu tidak banyak memberikan kontribusi.
Ia hanya mencetak satu gol dan menyumbang dua assist. Selain itu, belakangan Hamsik juga sering tidak tampil selama 90 menit penuh.
Pemain berusia 30 tahun itu sering ditarik keluar di babak kedua karena kelelahan. Performanya ini tidak seperti yang biasanya ia tunjukkan di musim-musim terdahulu.
Padahal, sejak bergabung dengan Napoli di tahun 2007, Hamsik selalu menjadi andalan di lini tengah. Secara keseluruhan, ia sudah menyumbang 114 gol serta 109 assist dalam 467 penampilan.
Kontribusi ini cukup luar biasa mengingat ia bermain di posisi gelandang tengah. Hamsik juga gagal membawa negaranya tampil di Piala Dunia tahun depan.
Ya, meskipun keluar sebagai runner-up Grup F di babak kualifikasi, Slovakia tidak berhak tampil di babak play-off lantaran raihan poin mereka paling sedikit dibanding delapan runner-up lainnya.
Advertisement
Roberto Gagliardini
Hal yang tak jauh berbeda juga terjadi pada gelandang Inter Milan, Roberto Gagliardini. Meski hampir selalu diturunkan dalam setiap laga, gelandang yang direkrut dari Atalanta musim dingin lalu itu beberapa kali tidak tampil selama 90 menit penuh.
Beberapa kali ia memang tampil sebagai starter, tapi ditarik keluar di babak kedua, seperti saat menghadapi Crotone dan Fiorentina. Di lain kesempatan ia baru dimasukkan di menit-menit akhir laga, seperti saat melawan Benevento, Bologna, dan AS Roma.
Atas penampilannya yang tak maksimal itu, pemain 23 tahun itu sejauh ini belum memberikan kontribusi apapun bagi Inter, baik gol maupun assist.
Perannya hanya sebatas membantu pertahanan I Nerazzuri, sambil sesekali ikut meramaikan serangan. Di Timnas Italia, peran Gagliardini juga tidak nampak.
Sejak dipanggil ke dalam skuat Gli Azzuri pada 28 Maret lalu, sejauh ini ia baru tampil tiga kali. Dari kesempatan itu, tidak aksi menonjol yang dilakukannya. (Abul Muamar)