Liputan6.com, Jakarta - PSSI mendapat kabar kurang mengenakkan awal pekan ini. Mereka mendapat sanksi dari AFC akibat buntut dari insiden timnas Indonesia U-22 Vs Kamboja dua bulan lalu.
Hukuman untuk PSSI menjadi satu dari total 49 keputusan (sanksi) yang dijatuhkan kepada berbagai federasi sepak bola maupun pemain secara individual di wilayah Asia. Jumlah yang tak sedikit dengan berbagai macam pelanggaran.
Advertisement
Baca Juga
PSSI mendapat sanksi dari AFC karena terbukti melanggar Pasal 65 Kode Disiplin dan Etik AFC yakni tentang perilaku suporter.
AFC menemukan bukti bila pada laga Timnas Indonesia U-22 vs Kamboja di SEA Games 2017, 24 Agustus 2017, ada pelemparan botol ke lapangan yang dilakukan pendukung Tim Garuda Muda. Jumlahnya mencapai 50-60 botol.
Kemudian, ada juga yang melakukan pelemparan saat pemain menuju ke ruang ganti setelah pertandingan. Tak cukup itu, AFC juga mencatat ada satu suporter yang menyerbu masuk ke lapangan setelah pertandingan.
Atas pelanggaran itu, AFC menjatuhkan hukuman denda, yakni sebesar 16 ribu dolar AS kepada PSSI (Rp 217 juta). Denda tersebut wajib dibayarkan dalam tempo 30 hari sejak keputusan diterbitkan. PSSI juga diperingatkan untuk tidak mengulangi pelanggaran serupa, atau sanksi yang dijatuhkan nantinya akan lebih berat.
Sekadar mengingatkan, laga Timnas Indonesia U-22 kontra Kamboja pada penyisihan Grup B yang digelar di Stadion Shah Alam, Selangor, berakhir dengan kemenangan 2-0 untuk Indonesia. Namun, laga sempat berujung kericuhan.
Striker Timnas Indonesia U-22, Marinus Wanewar, ketika itu memperlihatkan gestur tidak sopan di lapangan ke arah pelatih dan staf pelatih Timnas Kamboja.
Kubu Kamboja sempat memprotes aksi itu saat sesi jumpa pers seusai pertandingan. Mereka bahkan membawa seluruh pemain menghadiri sesi jumpa pers.
Di sisi lain, PSSI cukup beruntung hanya mendapat satu sanksi. Hal berbeda dialami asosiasi sepak bola negara tetangga, Malaysia (FAM). FAM mendapat total delapan sanksi. Enam sanksi dijatuhkan untuk FAM, satu di antaranya untuk pelatih Timnas Malaysia, Nelo Vingada, serta satu lainnya untuk kapten Timnas Malaysia, Safiq Rahim.
Pertandingan yang menjadi sumber sanksi ini adalah ketika Malaysia menjamu Hong Kong pada kualifikasi Piala Asia 2019, 5 September 2017.
Federasi sepak bola lain di wilayah Asia Tenggara, seperti Vietnam, Kamboja, dan Laos, juga mendapat beberapa hukuman dari AFC. Namun Malaysia kali ini mendapat sanksi terbanyak.